Sekjen Gerindra: Isu Keretakan Jokowi-Prabowo Sengaja Diproduksi

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan isu keretakan hubungan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sengaja diproduksi oleh pihak-pihak tertentu untuk membuat kedua pemimpin itu tampak berbeda pandangan.

“Bukan hanya membantah, tetapi isu itu sengaja diproduksi untuk seolah-olah ada perbedaan pandangan di antara kedua pemimpin kita,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Dia meluruskan bahwa komunikasi yang terjalin antara Jokowi dengan Prabowo justru sangat baik dan lancar. “Saya harus katakan bahwa komunikasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat baik, sangat lancar,” ujarnya.

Baca Juga :  Komisi III DPR Setujui 5 Dewan Pengawas KPK 2024-2029

Dia menyebut bahwa komunikasi sehari-hari kedua pemimpin itu untuk membicarakan berbagai hal juga berlangsung intens.

“Bahkan saya catat dalam minggu-minggu ini komunikasi itu sehari bisa dua kali ketemu, untuk hal yang penting sampai hal-hal yang sifatnya ringan dikomunikasikan,” tuturnya.

Dia mengatakan bahwa Jokowi bahkan berencana untuk hadir dalam penutupan acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Gerindra yang digelar pada Sabtu (31/8) malam.

“Pak Prabowo meminta Pak Jokowi hadir di penutupan Rapimnas, dan Pak Jokowi menyanggupi InSya-Allah akan hadir,” kata dia.

Baca Juga :  Ombudsman RI Usulkan Pembentukan Badan Khusus Urusan Sawit

Sebelumnya (27/8), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi membantah isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Tidak benar sama sekali. Pak Prabowo sebagai presiden terpilih dengan Pak Jokowi sebagai presiden yang masih menjabat hari ini hubungannya sangat baik, sangat mesra,” ujar Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Adapun pada Senin (26/8), Staf Khusus (Stafsus) Presiden Juri Ardiantoro menyatakan bahwa isu keretakan hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba yang sengaja dirancang untuk mengganggu keberlanjutan pemerintahan.

Baca Juga :  Presiden Hadiri Peluncuran Inisiatif Global Lawan Kelaparan di KTT G20

“Jika ada upaya mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak adalah upaya mengganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” katanya.

Sumber : Antara

TS Poll - Loading poll ...
Coming Soon
Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
{{ row.Answer_Title }} {{row.tsp_result_percent}} % {{row.Answer_Votes}} {{row.Answer_Votes}} ( {{row.tsp_result_percent}} % ) {{ tsp_result_no }}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *