benuanta.co.id, TARAKAN – Sejumlah fasilitas Taman Bermain Ramah Anak (TBRA) di Kota Tarakan mengalami kerusakan. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan orang tua akan keselamatan anak-anak saat bermain di taman tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tarakan, Hasman Parigi, mengakui ada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan dari total 18 TBRA yang ada di Tarakan.
“Kami sudah menerima laporan dan saat ini sedang dalam proses perbaikan,” ujar Hasman Senin, 26 Agustus 2024.
Proses perbaikan, menurut Hasman, sudah dilakukan di beberapa titik taman. Meski demikian, DP3AP2KB hanya bisa melakukan perbaikan pada fasilitas yang menjadi prioritas utama.
“Alhamdulillah sudah ada beberapa titik yang diperbaiki, tetapi yang kami eksekusi hanya yang menjadi skala prioritas,” tambahnya.
Hasman menjelaskan tahun ini anggaran untuk pengelolaan dan perbaikan TBRA sebesar Rp 150 juta. Namun, anggaran ini dianggap belum mencukupi untuk menangani seluruh kerusakan yang ada, terutama kerusakan yang memerlukan penggantian aset.
“Untuk kerusakan yang memerlukan penggantian, kami harus menunggu perubahan belanja modal karena TBRA ini merupakan aset dinas DP3AP2KB,” jelasnya.
Menurut laporan yang diterima DP3AP2KB, beberapa kerusakan di TBRA disebabkan oleh penggunaan fasilitas oleh orang dewasa, yang seharusnya difungsikan untuk anak-anak. Hal ini menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian fasilitas, yang seharusnya dirancang untuk anak-anak dengan berat badan dan aktivitas yang lebih ringan.
Hasman menjelaskan DP3AP2KB telah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Tarakan. Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), PKK diharapkan dapat turut serta membantu mengelola dan merawat TBRA. Hasman menekankan bahwa taman-taman ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat, khususnya bagi perkembangan anak-anak.
Di sisi lain, Hasman juga mengapresiasi masyarakat yang turut berperan aktif dalam menjaga dan merawat TBRA. Salah satu contoh adalah RT di kawasan Sebengkok yang secara aktif berpartisipasi dalam perawatan taman bermain di wilayah mereka. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga keberlanjutan fasilitas taman bermain ramah anak.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, Hasman mengimbau masyarakat agar lebih peduli dalam menjaga fasilitas TBRA.
“Kami meminta masyarakat untuk saling menjaga dan merawat taman ini, serta tidak menggunakannya untuk keperluan orang dewasa. Kebersihan juga harus dijaga demi kenyamanan bersama,” pungkasnya. (*)
Reporter: Maqbul
Editor: Yogi Wibawa