benuanta.co.id, TARAKAN – Satpolair Polres Tarakan turut melakukan antisipasi cuaca buruk di perairan dengan meningkatkan intensitas patroli. Dikhawatirkan, cuaca buruk yang terjadi akan menjadi kerawanan tersendiri bagi nelayan.
Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna melalui Kasat Polair IPTU Prabowo Eka Prasetyo mengatakan, pihaknya diinstruksikan langsung oleh Dirpolairud Polda Kaltara untuk mengantisipasi dampak cuaca buruk bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan.
“Kita juga dapat perintah langsung dan setiap patroli kita laksanakan berupa pemberian imbauan ke nelayan juga,” katanya, Jumat (9/8/2024).
Adapun hal yang ditekankan terhadap masyarakat yang beraktivitas di perairan agar selalu menggunakan alat keselamatan berlayar berupa life jacket, memastikan ketersediaan alat pemadam kebakaran atau apar di armada, dan memperhatikan informasi prakiraan cuaca sebelum berlayar.
“Kita minta mengutamakan keselamatan, dipastikan kelayakan kapal atau armada. Biasanya itu kalau cuaca buruk ditandai dengan angin kencang, nah itu bisa terjadi gelombang tinggi di perairan,” jelasnya.
Pada bulan ini, terdapat satu kejadian menonjol yang terjadi di Perairan Tanjung Pasir yakni tenggelamnya kapal muatan barang. Insiden tersebut terjadi lantaran adanya cuaca buruk sehingga menyebabkan 1 ABK tak dapat diselamatkan. Diketahui, dalam kejadian tersebut terdapat 1 juragan dan 4 anak buah kapal (ABK) yang hendak berlayar dari Tarakan ke Sebakis, Kabupaten Nunukan.
“Itu dihantam badai kapalnya saat itu, saat ini perkaranya masih ditangani oleh penyidik. Saat itu kejadiannya jam 2 malam kalau tidak salah, kita dapat informasi subuh dari nelayan,” tuturnya.
Perwira balok dua itu mengharapkan agar masyarakat lebih waspada jika beraktivitas di perairan. Pihaknya juga meningkatkan kegiatan rutin untuk menyambangi nelayan dan pelaku usaha perairan agar selalu waspada ditengah kondisi cuaca saat ini.
“Kita sampaikan imbauan-imbauan, bukan ke nelayan saja ke masyarakat pesisir juga. Sementara ini baru satu kejadian itu, mudah-mudahan tidak ada lagi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa