Setengah dari Warga Inggris Dukung Pengerahan Militer Atasi Kerusuhan

Moskow – Enam puluh dua persen warga Inggris mendukung penggunaan militer untuk mengakhiri kerusuhan yang pecah minggu lalu setelah serangan penikaman mematikan terhadap anak-anak di Southport, menurut survei YouGov.

Pada Senin (5/8), Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan pemerintah tidak akan mengerahkan militer untuk menangani kerusuhan.

Di saat yang sama, 28 persen responden menentang gagasan melibatkan militer untuk menekan gelombang kerusuhan.

Laporan itu membahkan bahwa 52 persen warga Inggris berpendapat bahwa polisi telah melakukan upaya terbaik dalam menangani kerusuhan, namun persentase yang sama dari responden percaya bahwa respons mereka terhadap aksi kerusuhan tersebut tidak cukup keras.

Baca Juga :  Hamas: Serangan di Yordania Respons Normal Terhadap Kejahatan Israel

Selain itu, 64 persen responden mendukung penggunaan gas air mata terhadap para pengunjuk rasa, dengan 75 persen mendukung meriam air dan alat kejut, demikian menurut laporan yang dibacakan pada Selasa, dan menambahkan bahwa 72 persen warga Inggris mendukung gagasan pemberlakuan jam malam.

Jajak pendapat tersebut dilakukan pada 5-6 Agustus dan survei dilakukan terhadap 2.114 responden.

Baca Juga :  Konvoi PBB Membawa Bahan Bakar dan Obat Ditahan Masuk Gaza Oleh Israel

Pengunjuk rasa sayap kanan berunjuk rasa menentang masuknya imigran di seluruh negeri menyusul laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan pelaku serangan penikaman mematikan pada 29 Juli di klub dansa anak-anak di Southport adalah seorang pengungsi.

Pelaku kemudian diidentifikasi sebagai seorang anak laki-laki kelahiran Wales keturunan Rwanda.

Serangan tersebut terjadi pada tanggal 29 Juli, mengakibatkan kematian tiga anak dan melukai beberapa lainnya. Polisi menangkap anak laki-laki berusia 17 tahun tersebut dan menuduhnya dengan tiga dakwaan pembunuhan dan 10 dakwaan percobaan pembunuhan.

Baca Juga :  Aktivis Turki-AS Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat Utara

Serangan tersebut tidak dianggap sebagai tindakan terorisme.

Sumber: Sputnik-OANA / Antara

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
812 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *