PM Inggris Rapat Darurat Cobra Bahas Solusi Kerusuhan Ekstrem Kanan

London – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Senin memimpin rapat darurat Cobra bersama para pejabat senior kepolisian di tengah meluasnya kerusuhan sayap kanan yang meletus di seluruh kota, baik kota kecil dan besar di Inggris.

Cobra merupakan singkatan dari ‘Cabinet Office Briefing Room A’ (ruang A untuk pertemuan kabinet). Pertemuan COBRA dirancang untuk mempertemukan semua pembuat keputusan dan penasihat utama di satu tempat.

Pertemuan Cobra ini dihadiri oleh perdana menteri yang mengumpulkan tokoh-tokoh senior Kabinet untuk membahas tanggapan pemerintah dan polisi terhadap kerusuhan yang sedang berlangsung.

Aksi unjukrasa yang berubah menjadi aksi kekerasan dan kerusuhan terburuk di Inggris dalam beberapa tahun itu, meletus setelah insiden penikaman yang menewaskan tiga gadis muda di Southport minggu lalu.

Baca Juga :  Bangladesh Tidak Lagi Terima Rohingya untuk Memasuki Wilayahnya

Pihak polisi telah melakukan upaya meredam kekerasan di Rotheram, Middlesbrough, Bolton, dan beberapa lokasi lainnya di seluruh negeri pada Senin.

Selama akhir pekan, lebih dari 150 orang ditangkap selama terjadinya kerusuhan di sejumlah kota besar dan kecil di Inggris.

Saat pidato di depan umum pada Minggu, Starmer mengutuk “premanisme sayap kanan” dan bersumpah bahwa para perusuh akan “menyesali” tindakan mereka.

Baca Juga :  Bangladesh Tidak Lagi Terima Rohingya untuk Memasuki Wilayahnya

Dia bersumpah bahwa mereka yang terlibat akan “menghadapi kekuatan hukum sepenuhnya.”

Meningkatnya kekerasan baru-baru ini telah mendorong seruan dari lebih banyak anggota parlemen agar parlemen dipanggil kembali untuk membahas kerusuhan tersebut.

Parlemen terakhir kali dipanggil pada musim panas 2021 saat evakuasi pasukan Inggris dari Afghanistan.

Anggota parlemen Partai Buruh veteran Diane Abbott mengatakan di X: “Kerusuhan anti-imigran nasional dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mengancam nyawa, harta benda, dan kepolisian. Kita perlu mengadakan kembali pertemuan Parlemen.”

Baca Juga :  Bangladesh Tidak Lagi Terima Rohingya untuk Memasuki Wilayahnya

Serupa, pemimpin Reformasi Inggris dan anggota parlemen Clacton Nigel Farage juga meminta anggota parlemen kembali ke Parlemen, dengan mengatakan: “Dalam jangka pendek, kami akan memadamkan kerusuhan, namun masalah jangka panjang yang lebih pelik masih tetap ada.”

Selama akhir pekan, seruan untuk pertemuan kembali parlemen datang dari kedua sisi spektrum politik.

Tokoh Partai Konservatif Inggris, Dame Priti Patel dan anggota parlemen sayap kiri Zarah Sultana menekankan betapa mendesaknya situasi saat ini.

Sumber: Anadolu-OANA / Antara

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *