Ekonomi Kaltara Triwulan II Tumbuh 2,29 Persen

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan II-2024 dibanding triwulan I-2024 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,29 persen.

Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Kaltara, Masud Rifa’i hal itu disebabkan tumbuhnya hampir semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 18,47 persen. Disusul oleh lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,89 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,34 persen,” katanya, Selasa (6/8/2024).

Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,dan Pertambangan dan Penggalian, yang memiliki peran cukup dominan mengalami kontraksi masing-masing sebesar -0,05 persen dan -0,31 persen.

Sedangkan Struktur ekonomi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha triwulan II-2024 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu, Pertambangan dan penggalian (28,62 persen), Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,87 persen), Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (13,04 persen),serta Konstruksi (12,42 persen).

Baca Juga :  Menko Zulkifli: Indonesia Berhenti Impor Garam hingga Gula pada 2025

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 68,95 persen terhadap total PDRB Kalimantan Utara,” ucap Masud sapaannya.

Ekonomi Kalimantan Utara triwulan II-2024 terhadap triwulan II-2023 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,60 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas.

Lapangan usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,57 persen, disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor sebesar 10,67 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 10,53 persen, Jasa Lainnya sebesar 7,06 persen, dan Jasa Keuangan dan Asuransi 6,82 persen.

Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,serta Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran cukup dominan juga tumbuh masing-masing sebesar 2,04 persen dan 0,11 persen.

Baca Juga :  Dukung Peningkatan Kesehatan Masyarakat, PT Pertamina EP Bunyu Field Serahkan Bantuan Makanan Bergizi dan Masker Kesehatan

Untuk Ekonomi Kaltara semester I-2024 dibanding semester I-2023 (c-to-c)mengalami pertumbuhan sebesar 4,69 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,32 persen, disusul oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor sebesar 10,42 persen, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,86 persen, Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,92 persen, Jasa Lainnya sebesar 7,42 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 5,89 persen, dan Penyediaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 5,17 persen.

Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; serta Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran cukup dominan juga tumbuh masing-masing sebesar 3,51 persen dan 0,30 persen.

Baca Juga :  BPOM: Harus Teliti saat Membeli Bingkisan Sambut Natal dan Tahun Baru

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial Triwulan II-2024 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,04 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,08 persen, Pulau Kalimantan 8,18 persen, Pulau Sulawesi 7,16 persen, dan sisanya 5,55 persen di pulaupulau lainnya.

“Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan II-2024 (y-on-y) pada hampir semua provinsi mengalami peningkatan. Jika dilihat menurut pulau, pertumbuhan yang tertinggi terjadi di Kawasan Pulau Maluku dan Papua sebesar 8,45 persen,” jelas Masud.

Selanjutnya, Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,84 persen, Pulau Sulawesi sebesar 6,07 persen, Pulau Kalimantan sebesar 5,22 persen, Pulau Jawa sebesar 4,92 persen, dan Pulau Sumatera sebesar 4,48 persen. (*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *