Bahaya Hipertensi Menurut Dokter Spesialis RSUD dr. H. Jusuf SK

benuanta.co.id, TARAKAN – Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang kerap kali ditemui di dunia medis. Hipertensi menjadi penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia dengan presentase 90 hingga 95 persen, didominasi hipertensi esensial.

Di Indonesia sendiri, hipertensi menduduki peringkat keempat faktor penyebab kematian dengan persentase 10,2 persen. Saat inipun lebih dari 2 juta orang mengidap hipertensi di Indonesia.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUD dr H JSK, dr. Zainal Abidin, Sp.PD., menjelaskan, seseorang dapat didiagnosa mengidap hipertensi ketika tekanan darah berada di atas normal.

Ukuran tekanan darah sendiri terbagi menjadi dua yakni sistolik yang mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung berdetak, dan diastolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung dalam keadaan istirahat atau diantara detakan jantung itu. Seseorang dapat didiagnosa hipertensi jika tekanan sistolik menghasilkan angka 140 atau lebih dalam dua kali pengukuran berturut-turut.

“Hipertensi ini kita tahu dari pemeriksaan rutin, yang kita bisa lakukan setiap tahun pada setiap orang dewasa. Biasanya kita mengukur tekanan darah itu menggunakan satuan air raksa, karena hasilnya lebih valid,” jelasnya kepada Benuanta, Selasa (6/8/2024).

Biasanya, pengidap hipertensi memiliki tekanan darah di atas 140/90 dan dianggap parah ketika pengukuran tekanan darah mencapai 180/120.

dr. Zainal menguraikan, penyebab hipertensi biasanya dikarenakan faktor turunan keluarga, usia yang memasuki lansia, kelebihan berat badan atau obesitas, dan tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.

Selain faktor di atas, terdapat pula faktor lainnya seperti stres, mengonsumsi garam secara berlebihan, mengonsumsi kafein dengan jumlah banyak, kebiasaan merokok dan meminum alkohol.

“Disamping karena faktor turunan dari keluarga, itu faktor dari luar seperti meminum minuman dengan kafein tinggi, junk food, sulit tidur, kebiasaan merokok, alkohol juga. Makanya tidak jarang hipertensi juga terjadi di usia muda. Intinya pola hidup yang buruk bisa menjadi faktor utama hipertensi,” terangnya.

Adapun gejala yang umumnya muncul pada penderita hipertensi ditandai dengan nyeri kepala, leher terasa tegang, disertai nyeri di dada, mimisan, terjadi gangguan penglihatan hingga telinga berdengung. Jika seseorang sudah dalam kategori hipertensi berat, akan turut merasakan gejala mudah lelah, cemas, bingung dan tremor pada otot.

“Kalau sudah mengalami hal itu ya segera periksa ke dokter terdekat. Saran saya ya harus rutin memeriksa tekanan darah,” urainya.

Kondisi hipertensi ini juga dapat menjadi komplikasi serius jika tak ditangani dengan baik. Antara lain dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke bahkan gagal jantung hingga kematian.

dr. Zainal juga membagikan tips pola hidup sehat agar mengurangi risiko hipertensi. Diantaranya, mengurangi stres dengan cara berolahraga secara teratur, pastikan asupan gizi cukup pada tubuh, mengonsumsi air putih dan vitamin dengan jumlah yang cukup.

“Tekanan darah tinggi ini penting untuk mendapatkan perawat medis kalau sudah didiagnosa. Rajinlah berolahraga dan mengubah pola hidup sehat,” pungkasnya.(adv)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Calon Pemimpin Kaltara 2024-2029 Pilihanmu
821 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *