benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) yang dilaksanakan di Kabupaten Bulungan berjalan alot hingga diwarnai aksi Walk Out (WO).
Pasalnya, dari 5 PTMSI perwakilan masing-masing Daerah, 3 PTMSI seperti PTMSI Nunukan, Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau, memutuskan untuk WO karena tidak puas dengan berjalannya Musprovlub. Salah satu perwakilan pengurus cabor PTMSI Nunukan Ilyas yang melakukan walk out, mengatakan terdapat beberapa kejanggalan selama Musprovlub PTMSI Kaltara berlangsung.
Kejanggalan yang terjadi berupa sikap kepanitiaan dan tim penjaringan dalam pemilihan ketua PTMSI Kaltara yang dinilai terlalu mencari kesalahan ketika hendak mengusulkan calon kandidat ketua umum PTMSI Kaltara dari ajuan surat dukungan calon atas nama Ir.Helmi.
“Masalah cacat administrasi, katanya tidak ada materai di surat dukungan. Tapi kan seharusnya ada pemberitahuan tim penjaringan ketika ada kekurangan, itu mestinya ada kesempatan untuk perbaikan berkas, bukan malah menolak dan menggugurkan,” kata Ilyas pada Ahad, 4 Agustus 2024.
Dengan adanya 3 PTMSI Daerah yang memutuskan WO, Ilyas pun merasa kalau hasil dari Musprovlub PTMSI Kaltara, juga cacat administrasi organisasi. Karena tidak memenuhi quorum dari tiga Pengcab PTMSI yang memilih untuk WO.
“Jelas itu hasil Musprovlub yang cacat administrasi organisasi, karena tidak dilanjutkan tiga Pengcab PTMSI yang memilih WO, untuk suara tidak sah atau tidak quorum untuk melanjutkan Musprovlub alias cacat pelaksanaannya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Harian PTMSI Malinau, Edy Mulianto, menilai proses Musprovlub PTMSI Kaltara sudah tidak sehat dan diduga ada permainan antara panitia, pimpinan sidang yang dominan berpihak ke salah satu calon ketua PTMSI Kaltara.
“Salah satu calon berada di ruangan (kamar) yang sama dengan panitia, itu terus terang tidak sehat dan tidak etis. Ada apa? kenapa terjadi yang tidak seharusnya. Ini organisasi olahraga, bagaimana PTMSI Kaltara mau diperbaiki kalau cara pemilihan ketuanya sudah tidak benar,” ujar Edy.
Oleh karena itu ia pun mengaku akan menyurati KONI Kaltara, tembusan ke PB PTMSI terkait Musprovlub PTMSI Provinsi Kaltara.
“Kami menilai proses Musprovlub PTMSI Kaltara cacat administrasi organisasi, karena tidak quorum, terlebih dalam proses kesiapan dan pelaksanaan Musprovlub tidak melibatkan atau tidak ada komunikasi sebelumnya sehingga tidak partisipasi pengurus-pengurus Cabor PTMSI lainnya, tiba-tiba menggelar Musprovlub yang mungkin ada tendensi tertentu,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli