Infrastruktur Jalan Malinau-Krayan Harus Ditingkatkan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, infrastruktur jalan di dataran tinggi Krayan harus ditingkatkan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Yacob Palung mengungkapkan, sebagai wilayah perbatasan tidak hanya menjadi perhatian pemerintah daerah namun juga harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah pusat.

“Kalau melihat dari alokasi anggaran dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur jalan Long Semamu, Malinau ke Long Bawan, Krayan itu sangat kita apresiasi,” kata Yacob.

Menurutnya, dalam pengimplementasian pembangunannya menjadi perhatian. Sebab masyarakat Krayan sangat mengharapkan sekali pembangunan jalan tersebut sehingga ia berharap tidak ada persoalan ataupun kendala yang terjadi.

Baca Juga :  Berbagi Pengalaman dan Pengembangan UMKM, DPRD Kaltara Kunker ke Berau

Dengan demikian, Yacob mengatakan jika pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap kinerja pihak kontraktor. “Kita di Krayan ini terisolir, hanya bisa diakses dengan jalur udara. Jadi dengan adanya jalur darat Malinau-Krayan ini sangat didambakan sekali oleh masyarakat,” ungkapnya.

Dengan sarana udara yang sangat ini diakuinya masih sangat kurang. Sementara penumpang dari Tarakan, Nunukan, Malinau dan Tanjung Selor yang ingin bertolak ke Krayan harus melakukan antrean panjang untuk bisa berangkat ke Krayan dengan armada udara tersebut.

“Makanya masyarakat kita sangat mengharapkan adanya akses jalan datar ini. Selain untuk mobilitas orang tentu untuk kebutuhan bahan pokok yang didatangkan dari Malinau bisa lebih dimudahkan lagi. Jadi ini harus di prioritaskan,” ucapnya.

Baca Juga :  Berbagi Pengalaman dan Pengembangan UMKM, DPRD Kaltara Kunker ke Berau

Meski jalan Malinau-Krayan tersebut kini sudah bisa dilalui, namun Yacob mengatakan jika akses jalan tersebut masih dikatakan kondisi ekstrem.

Sebab dari keterangan warga yang menggunakan jalan darat tersebut, setidaknya masih ada beberapa titik jalan tanah yang harus dibantu dengan alat berat seperti di Gunung Mio dan Gunung Split yang masih berada di Malinau.

“Informasi yang kita dapatkan dari masyarakat, dari Malinau ke Binuang, Krayan itu jalannya sudah bisa dilalui. Bahkan yang dulunya bisa dilalui 8 jam kini hanya membutuhkan waktu 6 saja. Namun yang jadi persoalannya itu sekarang juga di penyebrangan sungainya,” ujarnya.

Baca Juga :  Berbagi Pengalaman dan Pengembangan UMKM, DPRD Kaltara Kunker ke Berau

Dijelaskannya, ketika masuk di wilayah Binuang, Kecamatan Krayan Tengah terdapat sungai Kayan namun tidak ada jembatan penyebrangan. Sehingga, ketika ada alat transportasi yang ingin menyebrang harus menggunakan bantuan dari alat berat milik perusahaan yang ada di daerah tersebut.

Padahal menurutnya, ada anggaran untuk item pembangunan jembatan di sungai tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada pembangunan jembatan di lokasi itu.

“Makanya ini yang kita harapkan pembangunan jembatan di sungai tersebut itu yang diprioritaskan, karena masyarakat kita sangat membutuhkan akses jalan yang memadai,” tutupnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *