Bawaslu Kaltara Optimis Pilkada Tahun Ini Zero Pelanggaran

benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan pencegahan dini terhadap potensi pelanggaran pemilihan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November mendatang.

Pencegahan tersebut dilakukan bersama dengan para stakeholder dan pihak yang berkaitan dengan pemilihan daerah nantinya.

Ketua Bawaslu Kaltara, Rustam Akif mengungkapkan, rakor bersama stakeholder ini, adalah upaya bersama mewujudkan zero pelanggaran pada Pilkada 2024. Sehingga, diperlukan peran dari partai dan organisasi masyarakat (Ormas).

“Kita belajar dari pengalaman Pemilu, sampai ada PSU (Pemungutan Suara Ulang), akibat ketidakterbukaan dari calon. Jadi salah satu evaluasi,” ungkapnya, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga :  MK Pastikan Sidang Sengketa Pilkada Berjalan Proporsional-Tepat Waktu

Dilanjutkan Rustam, terjadinya PSU menjadi pukulan keras ke berbagai kalangan. Berdasarkan kejadian tersebut diakuinya ada banyak hal yang menjadi evaluasi. Seperti dari calon itu sendiri. Misalnya latar belakang yang seharusnya disampaikan, karena kekhawatiran tidak bisa menjadi calon malah dipaksakan.

Selain itu, menurutnya juga terdapat kelemahan dalam sistem pencalonan. “Pertama sistem pencalonan yang diunggah hanya bentuk pdf dan tidak menyerahkan aslinya. Sehingga ada beberapa hal yang kemudian menjadi masalah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Andi Akbar dan Serfianus Cabut Gugatan Hasil Pilkada di MK

Adapun hal lain, sistem yang ada tidak terintegrasi. Sehingga, jika terdapat calon legislatif yang pernah terseret tindak pidana di luar daerah, tidak terdeteksi di Pengadilan Tarakan.

“Peran masyarakat juga dibutuhkan. Kalau ada info ya disampaikan cepat. Jangan tunggu orang menang baru disampaikan. Hal yang begini lah harapan kita sebagai bentuk evaluasi kemarin,” tuturnya.

Baca Juga :  Jelang Penetapan KPU, ZAP Sebut Tak Ada Persiapan Khusus

Rustam berharap, selain peran stakeholder, ormas dan partai, pihaknya mengharapkan peran dari masyarakat untuk membantu pengawasan. Bawaslu meminta jika terdapat informasi yang diduga berkaitan dengan pelanggaran pemilu agar segera disampaikan.

“Kita berusaha melibatkan masyarakat mulai dari mengundang tokoh masyarakat dan kader partisipatif yang dari masyarakat atau pemuda. Disiapkan untuk membantu pengawasan, menyeimbangkan informasi ke masyarakat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *