“Tidak, paling tidak sampai saat ini, dalam waktu dekat tidak ada,” ungkap Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Namun, kata Budi, jika ada keperluan khusus dari Presiden, kemungkinan adanya reshuffle bisa saja terjadi.
“Ya paling tidak dalam waktu beberapa minggu ke depan, beberapa bulan ke depan tidak ada, kecuali ada keperluan khusus ya,” ujar Budi tanpa merinci lebih lanjut keperluan khusus yang dimaksudnya itu.
Budi pun mengatakan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden. “Kita tunggu saja, itu kan hak prerogatif Pak Presiden,” katanya.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah Presiden Jokowi akan melantik sejumlah menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam waktu dekat.
“Tidak ada agenda pelantikan menteri baru di IKN seperti isu-isu yang beredar,” kata Ari dalam pesan tertulis kepada media yang diterima di Jakarta, Selasa (30/7).
Pernyataan Ari menanggapi kabar yang beredar bahwa Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan dirotasi sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ia kembali menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada rencana agenda reshuffle kabinet.
“Tidak betul. Sampai saat ini belum ada rencana/agenda reshuffle kabinet,” kata Ari.
Sumber : Antara