Oleh karena itu, Prabowo saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki Yaşar Güler di Ankara, Turki, Selasa (30/7) waktu setempat, menyampaikan dia yakin masih banyak potensi kerja sama pertahanan kedua negara yang perlu dijajaki.
“Saya melihat masih banyak potensi kerja sama bidang pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Turki untuk semakin meningkatkan kerja sama di masa mendatang,” kata Menhan Prabowo saat bertemu Menhan Turki.
Dalam pertemuan itu, sebagaimana diterangkan Kepala Biro Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Selasa, Menhan Prabowo dan Menhan Güler juga sepakat RI dan Turki merupakan mitra yang sama-sama penting terutama dalam memperkuat dan mengembangkan industri pertahanan di negara masing-masing.
Industri pertahanan Indonesia, yaitu PT Pindad dalam beberapa tahun terakhir bekerja sama dengan industri pertahanan Turki FNSS memproduksi tank ringan/tank medium yang diberi nama Harimau/Kaplan MT.
Di luar itu, Indonesia saat ini juga membidik teknologi pesawat nirawak (drone) Turki, di antaranya Anka produksi Turkish Aerospace Industries dan Bayraktar buatan Baykar.
Prabowo tiba di Ankara Turki sejak Senin (29/7), dan langsung bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan pada malam hari.
Dalam pertemuannya dengan Menlu Fidan, Prabowo menegaskan sikapnya bahwa Turki merupakan mitra strategis yang penting untuk Indonesia.
“Kerja sama yang erat antara kedua negara akan memberikan manfaat besar bagi kedua bangsa,” kata Menhan Prabowo.
Prabowo, dalam pertemuannya dengan beberapa menteri Turki di Ankara, ditemani Duta Besar RI untuk Turki Ahmad Rizal Purnama dan Atase Pertahanan RI untuk Turki di Ankara Kolonel Mohammad Amir Ali Akbar.
Turki merupakan negara ketiga tujuan Prabowo dalam rangkaian lawatan luar negerinya sejak minggu lalu. Menhan Prabowo sebelumnya menyambangi Paris, Perancis, kemudian ke Beograd, Serbia.
Sumber : Antara