Bangkai Penyu Hijau “Raksasa” Terdampar di Pantai Derawan

benuanta.co.id, BERAU – Seekor penyu hijau ditemukan mati dan terbawa arus air laut hingga ke pinggir pantai Pulau Derawan sejak Sabtu (13/7) telah dievakuasi.

Hal itu diungkapkan Kepala SKW I Berau – BKSDA Kaltim, Muhammad Ilyas bahwa dari pantauan staff Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau – BKSDA Kaltim di lokasi, diperkirakan penyu tersebut sudah mati selama 4 hari.

“Melihat dari kondisinya, sepertinya penyu ini mati karena terkena baling-baling speedboat. Apalagi ada retakan di cangkang penyunya,” ungkapnya Selasa (16/7).

Untuk penyebab kematian penyu ini sendiri, dikatakan Ilyas belum bisa dipastikan hanya dengan melihat kondisi si penyu saja, namun harus dilakukan Nekropsi terlebih dahulu.

“Nekropsi adalah kegiatan bedah bangkai hewan,” ucapnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini merupakan tindakan investigasi medis, akan adanya gangguan atau kelainan pada anatomi tubuh hewan secara keseluruhan.

“Hal seperti ini bukan pertama kali ditemukan di salah satu objek wisata unggulan Berau ini, bahkan sering,” bebernya.

Namun, menurutnya penyu hijau yang saat ini akan dievakuasi merupakan penyu terbesar yang pernah ditemui.

“Usianya sudah ratusan tahun dan jenis kelaminnya jantan. Panjang terapas atau cangkangnya 90 cm dan lebarnya 80 cm,” tuturnya.

Selain itu, agar tidak mencemari air laut, maka bangkai penyu itu segera dievakuasi dan dikuburkan di tempatnya terdampar.

“Untuk evakuasi tidak bisa membawa bangkai penyu itu lebih jauh. Sehingga, penguburannya pun dilakukan di sekitar lokasi ditemukan. Sesuai dengan besar dan panjang bangkainya,” urainya.

Kendati demikian menurutnya karena lokasi ditemukannya sekitar cottage, penyu mati itu sempat menjadi tontonan masyarakat hingga wisatawan yang sedang berkunjung.

“Kami akan lakukan sosialisasi lagi ke masyarakat terkait hal ini. Apalagi penyu hijau merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan mulai langka keberadaannya,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *