benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan mengevaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2024. Banyak siswa yang belum tertampung dan beberapa sekolah belum terpenuhi kuotanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PPDB 2024 Disdikbud Tarakan, Agung Suryawan. Ia menjelaskan siswa yang belum tertampung tersebut dikarenakan usianya kurang dari standar usia yang ditetapkan. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan rangking untuk mengakomodir siswa tersebut.
“Memang ada beberapa sekolah yang belum kuotanya terpenuhi jadi akan kami rangking catatan laporan pengaduan Dinas Pendidikan kenapa kami buka pengaduan di Disdik agar yang belum terakomodir bisa kami akomodir. Tetapi tentu saja dengan batas usia yang akan kami rangking tidak serta merta semua akan kami tampung karena memangkan setiap sekolah itu memang di atas 7 tahun kalau usia yang masih muda kami biasa sarankan untuk kembali dulu ke TK,” jelasnya, Rabu (10/7/2024).
Pihaknya pun akan menyebarkan siswa yang belum terakomodir ke seluruh sekolah yang ada di Kota Tarakan sehingga semua sekolah bisa memenuhi kuota setelah perangkingan selesai. Dengan adanya hal tersebut, ia meminta kepada seluruh orang tua agar bisa memperhatikan lagi terkait pendidikan anaknya karena kebanyakan siswa yang tidak tertampung diakibatkan usianya yang sudah tua untuk jenjang SD.
Kedati demikian, pihaknya wajib menerima siswa ini meskipun akan berdampak pada usia siswa saat memasuki jenjang SMP. Ia menjelaskan meski tidak dapat melanjutkan SMP nantinya siswa dengan usia tersebut bisa melanjutkan sekolah di sekolah paket.
“Beraneka ragam (alasan orang tua lambat memasukkan anaknya sekolah. Ada yang berpulang dari kampung baru pindah bahkan orang tuanya bercerai broken home banyak sekali alasan orang tua yang pada umumnya tidak memperhatikan pendidikan untuk anak-anak,” terangnya.
Disinggung mengenai zonasi, ia mengungkapkan tidak ada hambatan semua berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) yang telah ditetapkan.
“Selama ini satu atau dua orang aja yang protes, itu biasalah tapi overall semuanya lancar-lancar aja. Tetap memperhatikan pendidikan anak-anak karena pendidikan itu wajib sangat amat berguna untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Nicky Saputra