Warga Binaan Lapas Nunukan Diajarkan Membatik

benuanta.co.id, NUNUKAN – Warga Binaan Lapas Nunukan memfasilitasi warga binaannya untuk membatik yang diberi nama batik cap by Lanuka. Batik cap ini hadir setelah melakukan pelatihan keterampilan oleh pengrajin batik yang berasal dari Tarakan yang dilaksanakan selama 3 hari.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nunukan kini memiliki peningkatan keterampilan baru dengan diluncurkannya fasilitas batik cap by Lanuka.

Kepala sub seksi kegiatan kerja Lapas Nunukan, Mahmud menyatakan, batik cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya saja bahannya terbuat dari tembaga atau menggunakan bahan cetakan dari alam ramah lingkungan.

Baca Juga :  Momen Perpisahan PAUD Jadi Berkah bagi Perajin Buket di Nunukan

Batik tidak hanya menjadi simbol keindahan seni budaya, tetapi juga melambangkan semangat rehabilitasi dan produktivitas di balik jeruji besi. Diproduksi dengan penuh dedikasi oleh narapidana. Proses pembuatan batik cap ini tidak hanya melibatkan keterampilan seni, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan produktif bagi warga binaan.

Baca Juga :  Dewan Nunukan Minta Anak-anak Harus Terus Mengenyam Pendidikan

Dengan adanya Batik Cap by Lanuka tidak hanya sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan, tetapi juga untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan narapidana atas karya yang mereka hasilkan.

“Batik Cap ini merupakan peningkatan keterampilan yang diakomodasi oleh Lapas Nunukan bagi warga binaan untuk meningkatkan skill dan kualitas dari Batik itu sendiri. Harapannya Batik Lulantatibu hasil karya warga binaan Lapas Nunukan semakin diterima oleh masyarakat,” kata Mahmud, Selasa, 9 Juli 2024.

Produksi batik Lulantatibu By Lanuka telah mendapat dukungan positif dari berbagai instansi yang ada di Kabupaten Nunukan, masyarakat umum, bahkan digunakan oleh Menteri Hukum dan HAM RI dalam agenda kenegaraan.

Baca Juga :  Minta Masyarakat Sadar Kelola Sampah dari Rumah

Produksi batik sebagai langkah progresif dalam upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi warga binaan. “Kita berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan keterampilan dan terus dikembangkan dipelbagai bidang lain untuk mendukung program-program rehabilitasi yang berdaya guna dan berkelanjutan,” jelasnya.(*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *