benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – UPTD Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Wilayah Tana Tidung saat ini sedang mengoptimalkan pendapatan dari alat berat yang ada di KTT.
Kepala UPTD Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Wilayah Tana Tidung, Dwi Pramono menjelaskan, pendataan menjadi bagian tahap persiapan pemungutan Pajak Alat Berat yang akan dilakukan Bapenda Kaltara. Secara teknis, target pemungutan di Tana Tidung diakui cukup besar dibandingkan daerah lain di Kaltara.
“Saat ini kita terus melakukan pendataan alat berat di KTT yang cukup banyak,” kata Dwi, Kamis (4/7/2024).
Dari total target Pajak Alat Berat yang ditetapkan Bapenda Kaltara sebesar Rp2,5 miliar, lebih dari 50 persen target diberikan untuk wilayah Tana Tidung.
“Target se Kaltara tahun ini Rp2,5 miliar, memang kecil karena baru tahun pertama. Di KTT sendiri targetnya paling besar, sekitar Rp1,35 miliar, separuh lebih,” ungkapnya.
Secara teknis, Pemerintah memang telah mengeluarkan PP Nomor 35 Tahun 2023 tentang ketentuan umum pajak daerah dan retribusi daerah. Namun dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum mengeluarkan terkait Nilai Jual Alat Berat (NJAB).
“Kami menunggu terkait nilai jual obyek alat beratnya dikeluarkan, sehingga sampai progress kita masih Rp0,” jelasnya.
Dwi berharap Kemendagri segera menerbitkan NJAB yang dimaksud. Dengan begitu, pihaknya bisa segera melakukan pemungutan Pajak Alat Berat kepada wajib pajak, baik dari kategori peroangan atau korporasi.
“Harapan kita tentu NJAB segera keluar, sehingga kami bisa action terkait pemungutan pajak alat berat tersebut,” ujarnya.
Dwi memastikan segera memaksimalkan pemungutan ketika NJAB telah diterbitkan. Dia berupaya agar target yang diberikan bisa teralisasi penuh.
“Mudah mudahan dengan sisa waktu yang ada, regulasi terkait NJAB tadi bisa cepat dikeluarkan pemerintah pusat, sehingga kami bisa segera melakukan pungutan,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Nicky Saputra
