benuanta.co.id, NUNUKAN – Rumput laut yang dulu sempat menjadi primadona kini memiliki harga jual yang anjlok hingga memusingkan kalangan petani di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Utara).
Saat ini harga rumput laut tengah mengalami tren penurunan dari Rp 30.000 per kilogram kini menjadi Rp 9.000 per kilogram.
Hal itu dirasakan Kamaruddin pembudidaya rumput laut di Kampung Mamolo, sejak turunnya harga rumput laut sebagian warga tidak lagi membudidaya rumput laut, bahkan menjual tali dan ada yang pulang kampung asalnya. Kalau seperti mereka masih aktif menjalankan usaha rumput laut dan pembudidaya walaupun saat ini harga tidak lagi menyesuaikan mendapatkan keuntungan.
“Untuk harga saat ini ada yang Rp 8.000 dan Rp 9.000 di tingkat petani,” kata Kamaruddin kepada benuanta.co.id, Selasa, 3 Juli 2024.
Jika dinilai dengan harganya pada tahun yang lalu yang mencapai Rp 20.000 hingga Rp 30.000, per kilo, dia menilai itu diharga Rp 6.000 hingga Rp 7.000 dan lebih kering. Namun harganya saat ini kisaran Rp9.000, padahal kekeringannya saat ini sudah lebih bagus dibanding pada tahun lalu.
Lanjut dia, untuk pengikat rumput laut (pembetang) hanya diupah sekitar Rp7.000 per tali rumput laut dari harga Rp 14.000 yang menyesuaikan dengan harga rumput laut saat ini.
Melihat hal itu, dia berharap harga rumput laut ada perubahan semakin membaik. Hartuti juga mengeluhkan turunnya harga rumput laut di Nunukan berdampak bagi mereka sebagai pembudidaya rumput laut.
“Kita berharap rumput laut bisa naik lagi, karena rumput laut itu kadang ada masanya rusak kena penyakit,” ujarnya.
Turunnya harga rumput laut di Nunukan sudah setahun belakangan ini, dan hingga saat ini belum ada perubahan harga ke arah yang lebih baik.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli