Prevalensi Stunting di Nunukan Turun hingga 15,8 Persen

benuanta.co.id, NUNUKAN – Angka stunting di Kabupaten Nunukan mengalami penurunan. Angka tersebut saat ini 15,8 persen dari sebelumnya 30,5 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Nunukan, Hj. Miskia mengatakan pihaknya masih menginterpretasi melakukan penimbangan dan juga menargetkan 14 persen.

Banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) datang di Nunukan juga menyumbang angka stunting di Nunukan.

Baca Juga :  Kabupaten Nunukan Raih Opini Kualitas Layanan Tertinggi dari Ombudsman RI

“Angka stunting ini ada juga dari penduduk Nunukan ditambah dari pendatang seperti PMI,” kata Miskia, Rabu (19/6/2024).

Dia juga menjelaskan agar proses tumbuh kembang anak bisa berjalan dengan optimal, perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup di 1.000 hari pertama kehidupannya. Yakni sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.

Selama hamil, ibu hamil juga harus mengonsumsi cukup Makronutrien, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.

Baca Juga :  BNPP RI dan Pemprov Kaltara Satukan Langkah Perkuat Pembangunan di Perbatasan Negara

Untuk mencukupi asupan nutrisi guna mencegah stunting pada anak, ibu hamil juga disarankan mengonsumsi beragam jenis makanan sehat bergizi seimbang, seperti ikan, telur, daging, seafood, kacang, biji-bijian, susu, keju, yoghurt, serta aneka buah dan sayuran.

Selain itu infeksi bakteri, virus, atau parasit tertentu yang dialami ibu hamil bisa meningkatkan risiko janin mengalami stunting atau bahkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti cacat bawaan lahir. (*)

Baca Juga :  1.680 Penumpang Padati Pelabuhan Tunon Taka Selama Libur Waisak

Reporter: Darmawan

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *