benuanta.co.id, NUNUKAN – Starlink menjadi solusi alternatif bagi layanan internet untuk pendidikan dan layanan publik di Indonesia, khususnya bagi daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau, termasuk daerah perbatasan.
Salah satunya di wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), hingga saat ini masih mengalami permasalahan blank spot.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik, dan Persandian Kabupaten Nunukan, Kaharuddin mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) Nunukan telah melakukan kajian penggunaan Starlink di wilayah pedalaman.
“Kita sudah ada rencana penggunaan Starlink di kantor camat, dan desa yang berada di pedalaman wilayah Kabupaten Nunukan,” kata Kaharuddin, kepada benuanta.co.id, Rabu, 19 Juni 2024.
Saat dilakukan uji coba penggunaan Starlink di wilayah Sebuku, dan Krayan itu sangat kencang dan tidak ada hambatan. Namun hingga saat ini masih berproses dalam rencana penganggarannya.
“Karena anggaran kita sangat terbatas,” jelasnya.
Kata Kaharuddin, jika melihat kondisi di lapangan dengan mengharapkan jaringan yang disiapkan oleh pemerintah pusat seperti Base Transceiver Station atau (BTS) yang ada dapat ini tidak bisa berharap banyak, kecuali berusaha secara mandiri, dengan menyiapkan Wifie sendiri salah satunya menjadi solusi adalah Starlink.
Jika menggunakan Starlink tidak ada batasan penggunaan Megabit per detik (Mbps). Menurutnya ini adalah solusi, tidak ada cara lain jika tidak dilakukan percepatan pembangunan jaringan.
“Pemerintah daerah harus intervensi, karena jika terus mengharapkan dari pemerintah pusat itu lambat prosesnya. Penggunaan Starlink ini tergantung dari penggunaan paket ada yang bisnis dan rumah,” tuturnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli