benuanta.co.id, TARAKAN – Satreskoba Polres Tarakan memetakan pola patroli di wilayah Timbunan yang terkenal dengan wilayah kriminal tinggi. Pola patroli yang dipilih ialah menyisir lokasi tersebut dengan berjalan kaki.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskoba, IPTU Gian Evla Tama menerangkan pola operasi ini dipilih lantaran cocok dengan kondisi lokasi di wilayah Timbunan. Lantaran di lokasi tersebut, terdapat banyak jalan tikus atau gang-gang kecil yang kerap kali digunakan untuk transaksi narkoba, bahkan kriminal lainnya.
“Saya rasa untuk patroli ke depan akan kita lakukan dengan jalan kaki. Meski bisa saja pakai motor, tapi intensitasnya lebih singkat,” terangnya, Rabu (13/3/2024).
Gian melanjutkan, pada patroli terakhir, pihaknya tak menemukan barang bukti yang berkaitan dengan aktivitas narkotika di wilayah Timbunan. Ia menilai, aktivitas seperti transaksi narkotika disinyalir sudah mulai menurun.
Pada tahun 2024 ini, pihaknya sudah berhasil mengungkap sekitar 10 laporan kasus narkotika.
“Kita juga sudah rembuk bersama Ketua RT sekitar, dengan warga-warga sekitar dan laporan yang saya terima itu menurun (aktivitas narkotika). Kita juga sudah bongkar kemarin dengan pengungkapan beberapa kasus di wilayah itu,” bebernya.
Adapun lokasi Timbunan sempat eksis dengan transaksi narkotika di bawah kolong jembatan. Untuk itu, pihaknya bersama dengan unsur Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melakukan beberapa kali pengungkapan di TKP kolong jembatan. Namun, masih terdapat akal licik pengedar dengan memberikan kawat berduri sehingga petugas kembali mendapati kendala.
“Sempat waktu itu petugas kita sudah berhadap-hadapan dengan pelaku, kemudian kita kejar tapi petugas kita terhalang kawat berduri itu. Makanya banyak ide-ide pelaku ini untuk mengamankan dirinya dari petugas,” tegasnya.
Perwira balok dua itu mengharapkan peran serta masyarakat untuk dapat memberikan informasi jika masih terdapat aktivitas serupa di wilayah Timbunan. Pihaknya juga sudah mengusulkan solusi, agar kolong di wilayah Timbunan diberikan penutup.
“Kita sudah usul mau cor pakai semen. Cuma kita masih tunggu momen untuk pembahasan lebih jauh,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra