benuanta.co.id, BERAU – Kunjungi pasar tradisional Sanggam Adji Dilayas (SAD) Tanjung Redeb, Disperindagkop bersama tim Satgas Pangan kembali lakukan pengecekan harga bahan pokok jelang Ramadan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Disperindagkop Berau, Hotlan Silalahi mengatakan perkembangan terkini harga bahan pokok masih stabil.
“Kemudian stok beras di pihak distributor serta Bulog masih aman. Kemudian harga beras masih terjangkau,” ucapnya Jumat (8/3/2024).
Ia juga sudah mendengar pendapat dari para pedagang sembako di Pasar SAD bahwa dua hari ke depan ada kenaikan harga.
“Tadi juga ada masukan dari pedagang ini dua hari ke depan ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga,” ungkapnya.
“Tapi mereka mengharapkan tidak terjadi, sebab stok saat ini pun terbilang masih banyak dari distributor maupun gudang penyimpanan,” tambahnya.
Kemudian untuk harga daging sapi potong yang tersedia pada Pasar SAD terbilang masih normal yakni berkisar Rp 150 per kg.
“Daging sapi masih normal saja yaitu Rp 150 ribu sampai Rp 160 ribu. Belum ada kenaikan signifikan,” tuturnya
Ia pun menegaskan harga bahan pokok setiap harinya tidak bisa diprediksi bakal normal.
“Sebenarnya kita lihat dulu dari indikator stok saja. Dari pantauan 2 minggu lalu sampai sekarang pandangan distributor dan Bulog mengatakan bahan pokok beras, minyak, Gula masih tersedia,” imbuhnya.
Dirinya juga mengimbau masyarakat agar jeli dan pantau selalu harga bahan pokok dari pemberitaan media serta laman resmi Disperindagkop Berau.
“Tujuannya agar masyarakat beli bahan pokok sesuai harga. Karena bahan pokok ini semuanya datang tidak dari Berau saja. Ada dari Sulawesi serta Surabaya,” bebernya.
Dirinya pun optimis stok beras, minyak goreng dan gula tersedia hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
“Kita pastikan dari hasil evaluasi kita sampai Lebaran stok bahan pokok selalu tersedia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Berau AKP Ardian Rahayu Priatna melalui KBO Reskrim Polres Berau IPDA Thamrin menambahkan pengecekan bahan pokok kali ini untuk memastikan tidak ada terjadi kelangkaan.
“Jadi kalau misalnya ada kelonjakan atau kelangkaan, kita bisa lakukan antisipasi dengan berkoordinasi dengan distributor agar segera percepatan pemenuhan stok untuk ke pasar-pasar,” imbuhnya.
Begitu juga kegiatan pengecekan bahan pokok ke pasar untuk memastikan distributor sudah menyalurkan bahan pokok ke pasar maupun toko
“Pengecekan ini sudah kami lakukan di tingkat distributor dan pengencer agar tidak terjadi penimbunan serta mencegah adanya aksi pengoplosan kemasan beras dari pengencer,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Yogi Wibawa