benuanta.co.id, NUNUKAN – Musim kemarau yang sudah terjadi beberapa bulan terakhir menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Nunukan.
Melihat kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan (Pemkab) Nunukan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mengajukan bantuan dana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kasubdit Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Nunukan, Mulyadi mengungkapkan, BNPB menggelontorkan anggaran dana siap pakai (DSP) sebesar Rp 250 juta. Dana ini akan digunakan oleh BPBD untuk menyalurkan air gratis kepada seluruh masyarakat Nunukan.
“Dana ini akan kita gunakan untuk pembagian air kepada masyarakat yang terdampak,” kata Mulyadi kepada benuanta.co.id, Jumat (23/2/2024).
Dikatakannya, BPBD akan membeli air dari sejumlah sumur warga yang biasanya menjual air bersih dengan truk tangki atau profil keliling untuk disalurkan ke rumah-rumah warga.
“Untuk solusi jangka pendek, ya kita membagikan air ke masyarakat. Sebenarnya Pemkab Nunukan juga tengah membuat sejumlah sumur bor, tapikan ini butuh proses,” ungkapnya.
Diterangkannya, kekeringan tidak hanya terlihat pada sejumlah embung yang ada di kabupaten Nunukan. Namun, kekeringan juga terlihat pada sungai. Khususnya sungai Sembakung yang mulai menunjukkan penyusutan debit air.
“Padahal biasanya di sana ini sering kebanjiran karna air sungai meluap, justru sekarang airnya menyusut,” ujarnya
Bahkan, dengan melihat kondisi sungai ini, Mulyadi mengatakan jika kekeringan yang terjadi saat ini merupakan kondisi terparah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk kondisi kekeringan ini, BNPB telah menetapkan tanggap darurat hydrometeorology untuk Nunukan,” tutupnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Yogi Wibawa