benuanta.co.id, TARAKAN – Nelayan Kelurahan Selumit Pantai mengeluhkan kurangnya BBM subsidi setiap bulannya. Sebelumnya, nelayan di wilayah pesisir mendapatkan 800 liter setiap bulannya. Namun, saat ini, BBM subsidi yang diterima per nelayan hanya 400 liter per bulannya.
Ketua RW 02 Kelurahan Selumit Pantai, Rusli mengatakan, awalnya BBM subsidi yang diterima lebih dari 400 liter per bulannya. Namun banyaknya rekomendasi baru yang diberikan instansi terkait ke nelayan, membuat kuota menjadi berkurang.
“Kita harapkan ada penambahan di wilayah pesisir, terutama Jembatan Besi. Awalnya kita diprioritaskan 800 liter,” katanya, Sabtu (18/2/2024).
Ia melanjutkan, sudah pernah sebelumnya mengadukan hal ini ke DPRD Tarakan, namun belum mendapatkan kepastian. Pihaknya enggan menduga apakah ada indikasi penimbunan. Namun, menurutnya, kuota BBM Subsidi ini seharusnya tak berubah.
“Mungkin ada batas-batasan kalau banyak rekomendasinya maka kuotanya berkurang. Dulu itu normal, karena rekomendasinya sedikit,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara, Rukhi Syayahdin mengatakan, penanganan persoalan BBM subsidi bagi nelayan saat ini berada di kewenangan UPT Pelabuhan Perikanan. Rukhi menjelaskan, mekanisme dalam pendistribusian BBM subsidi ini sudah diatur sejak dulu.
“Sejak dulu itu sudah diatur, sudah dianalisa juga dan memang masih kurang untuk kuotanya,” katanya.
Pihaknya akan mengupayakan untuk melakukan penambahan dengan membangun komunikasi bersama Pertamina selaku penyedia BBM. Pihaknya juga telah melakukan upaya jemput bola ke para nelayan untuk mempermudah dalam pengambilan BBM
“Nanti kami akan update data. Saya pernah lihat juga kan untuk orang-orang yang mengantre BBM itu seperti bukan nelayan, tapi bawa surat rekomendasi. Kita juga cek kapal-kapalnya kemarin,” pungkasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli