benuanta.co.id, BULUNGAN – Kabar gembira bagi warga Kabupaten Bulungan, khususnya berprofesi sebagai pekerja pelaut untuk mengikuti program Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) yang diselenggarakan oleh Politeknik Pelayaran Barombong bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dan Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tanjung Selor.
Program DPM ini bertujuan untuk memberikan sertifikat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Keterangan Keterampilan (SKK) 60 Mil kepada para pekerja pelaut yang belum memiliki sertifikat tersebut.
Sertifikat BST-KLM dan SKK 60 Mil adalah syarat untuk dapat berlayar hingga 60 mil dari garis pantai.
“Kami ingin meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan para pekerja pelaut dengan memberikan mereka sertifikat yang sesuai dengan standar. Lalu mereka juga akan dapat buku saku,” ungkap Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltara, Andi Nasuha kepada benuanta.co.id, Jumat, 16 Februari 2024.
Kata dia, program DPM ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Kaltara terhadap para pekerja pelaut di Kabupaten Bulungan yang merupakan salah satu daerah penghasil ikan di Kaltara.
“Sebenarnya sudah sering kita laksanakan, tapi di Bulungan sepertinya baru pertama terlaksana. Kuotanya kita batasi 100 orang,” tuturnya.
Andi Nasuha mengatakan jika para instruktur atau narasumber langsung dari Politeknik Pelayaran Barombong, sedangkan pihaknya hanya memfasilitasi dan akan dilaksanakan di Tanjung Selor. Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat melakukan pendaftaran segera.
“Kita akan laksanakan mulai tanggal 26 Februari sampai 2 Maret 2024,” sebutnya.
Dia menambahkan pendaftarannya gratis tanpa dipungut biaya. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pendaftar adalah usia minimal 18 tahun, fotokopi Akte Kelahiran, fotokopi ijazah atau surat keterangan dapat baca dan tulis dari RT setempat. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Belum pernah mengikuti diklat dan belum memiliki sertifikat BST-KLM.
“Kalau sudah pernah ikut akan ketahuan, jadi yang ikut ini adalah yang belum pernah. Kita termasuk prioritas karena masuk wilayah 3 T dan khusus untuk putra daerah,” pungkasnya. (*)
Reporter:Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa