benuanta.co.id, NUNUKAN – Potensi sarang walet di Kalimantan Utara tak perlu diragukan lagi. Keuntungan yang besar membuat warga berlomba-lomba membangun bangunan untuk burung walet.
Akeh Hasan (56) Warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung, menuturkan saat ini bisnis sarang burung walet cukup banyak digeluti masyarakat lantaran menjadi salah satu investasi yang sangat menguntungkan.
“Karena terpengaruh dengan teman melihat hasil yang diperoleh akhirnya ikut bangun juga. Bayangkan saja, dalam sebulan itu mereka bisa hasilkan jutaan rupiah,” kata Hasan, kepada benuanta.co.id, Kamis, 15 Februari 2024.
Dia sempat ragu menginvestasikan modalnya untuk membangun sarang walet, lantaran pernah mendapat informasi bahwa burung walet memiliki siklus migrasi selama 15 tahunan.
Menurut Akeh, sebenarnya ia sudah membangun satu sarang burung walet dengan bahan kayu olahan. Jika orang lain biasanya menggunakan bangunan beton.
“Kalau di Sembakung, jarang yang menggunakan beton, rata-rata menggunakan kayu,” jelasnya.
Ryansya, warga Desa Atap menuturkan, dirinya baru setahun terakhir menekuni bisnis sarang burung walet. Menurutnya, investasi tersebut sangat menguntungkan meskipun dengan modal yang tergolong cukup besar.
“Satu sarang itu kita buat kurang lebih Rp 40 juta, apalagi saat ini kayu itu mahal seperti papan, balok. Kalau desain, suara, suhu, dan kelembapan sesuai, biasanya burung mulai bersarang mulai enam hingga satu tahun,” jelasnya.
Tingginya harga sarang burung walet saat ini, kadang telah memancing niat jahat para pencuri. Apalagi bangunan sarang walet yang berada jauh dari permukiman penduduk.
“Itu kadang rawan kemalingan, jadi sebaiknya itu pasang CCTV,” tutupnya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli