benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bulungan telah menyelesaikan pemetaan terkait wilayah yang rawan terhadap Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024.
Dari hasil pemetaan, teridentifikasi tiga kecamatan yang rentan mengalami kerawanan pemilu.
Hal itu, disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Bulungan, Darmawan. Dirinya mengakui telah mengidentifikasi wilayah yang rawan pada pelaksanaan Pemilu.
“Kerawanannya tidak signifikan, tapi perlu dilakukan antisipasi,” ucapnya, Selasa (13/2/2024).
Darmawan melanjutkan, untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, akan dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), TNI-Polri, Satpol PP serta organisasi kemasyarakatan.
Melalui kolaborasi yang dilakukan hingga tingkat kecamatan dan desa, diharapkan dapat meminimalkan potensi kerawanan tersebut.
Kesbangpol Bulungan juga telah mengintruksikan kepada seluruh ormas, untuk meningkatkan pengawasan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.
“Dengan begitu, konduktivitas daerah dapat terjaga,” katanya.
Berdasarkan pemetaan kerawanan pemilu, tiga Kecamatan yang dimaksud di antaranya Kecamatan Sekatak, Bunyu, dan Tanjung Palas Tengah.
“Tidak semua wilayah dalam satu kecamatan memiliki tingkat kerawanan yang sama. Ada beberapa TPS dalam satu kecamatan yang teridentifikasi sebagai wilayah rentan terhadap ancaman Pemilu,” ungkapnya.
Dalam hal pengarahan masa pada saat pencoblosan, belum ada informasi mengenai hal tersebut. Saat ini, situasi masih terkendali dan aman. Oleh karena itu, belum ditemukan adanya arah pergerakan massa yang perlu diwaspadai.
Namun, Kesbangpol Bulungan akan terus memonitor situasi secara intensif selama 24 jam tanpa henti sejak posko telah dibangun di setiap kecamatan.
Darmawan menegaskan bahwa kesiapan dalam memantau situasi dan beradaptasi dengan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu harus menjadi prioritas utama bagi aparat keamanan.
Kondisi yang terjadi pada saat Pemilu sulit diprediksi, sehingga petugas keamanan harus mampu membaca situasi dengan cepat dan tepat sasaran.
Selain itu, penyebaran informasi yang akurat kepada masyarakat juga penting untuk menghindari terjadinya ketidakpastian yang dapat memicu terjadinya perselisihan dan gejolak sosial.
Terobosan dalam membangun keamanan dan ketertiban selama Pemilu tidak bisa sepenuhnya dihindari dari adanya gangguan ataupun ancaman keamanan, namun hal tersebut bisa diatasi ketika dilakukan dengan cara-cara yang optimal.
Partisipasi masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban sangat mempengaruhi penyelenggaraan Pemilu yang aman dan demokratis.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli