Pemenuhan Pupuk Subsidi Atensi DPKP Kaltara

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Penyediaan pupuk padi bersubsidi jadi atensi Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Pasalnya, dari informasi terbaru, kuota pupuk bersubsidi untuk Provinsi Kaltara kemungkinan akan berkurang tahun ini.

Kabid Sarana Prasarana (PSP) DPKP Kaltara, Ramdani mengatakan kabar dari kementerian pertanian, kemungkinan akan mengurangi kuota pupuk bersubsidi.

“Hal ini tidak hanya berlaku di Kaltara saja, tapi beberapa daerah juga terkena pengurangan kuota dan penyebabnya bisa faktor banyak hal,” kata Ramdani, Kamis, 8 Februari 2024.

Baca Juga :  Dapur MBG Polda Kaltara akan Dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari

Meski tidak mengetahui secara pasti, namun Ramdani menjelaskan ada beberapa alasan buat Pemerintah Pusat dalam mengurangi kuota pupuk bersubsidi di daerah dan salah satunya ialah karena adanya penambahan provinsi baru di Indonesia bagian timur.

“Bisa saja, sehingga kuota pupuk subsidi Nasional pun harus dibagi ke daerah sana dan bisa juga karena faktor lainnnya seperti kurangnya impor benih padi di Indonesia,” lanjutnya lagi.

Baca Juga :  Dispora Kaltara Gelar Pelatihan Penanganan Cedera dan Fisioterapi ke Penggiat Olahraga

“Karena selama ini Indonesia mengandalkan impor pupuk dari Negara Ukraina, sedangkan kondisi saat ini Ukraina masih dalam situasi berperang. Makanya dampaknya juga turut dirasakan oleh Indonesia yang mengimpor benih padi dari sana,” jelasnya.

Karena harus menghadapi saat itu, DPKP Kaltara pun saat ini sedang berbenah dengan mengupayakan penggunaan pupuk organik di lahan pertanian.

Baca Juga :  Identitas Daerah, Aksesoris Budaya Kaltara Diharapkan Digemari Anak Muda 

Menurut Ramdani adanya penggunaan pupuk organik ini jauh lebih efisien dari penggunaan pupuk lainnya, karena bahannya yang bisa didapatkan dengan mudah.

“Makanya dari sekolah lapang, kita terus mensosialisasikan mengenai penggunaan pupuk organik ini, memang tidak mudah. Tapi kita berharap akan ada transisi dari penggunaan pupuk yang lama ke pupuk yang baru,” pungkasnya.(*)

Reporter: Osarade

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *