benuanta.co.id, TARAKAN – Hasil penindakan 700 knalpot brong oleh Polres Tarakan dijadikan Monumen Robot Knalpot Racing Anti Traffic Violation menyerupai bentuk transformers sebanyak 2 unit.
Seutuhnya kerangka robot tersebut terbuat dari knalpot yang tidak sesuai dengan peraturan lalu lintas. Dalam menjaring pelanggaran knalpot brong, pihaknya melakukan patroli gabungan rutin bersama TNI. Robot menyerupai Transformer itu telah diresmikan pada Sabtu, 3 Februari 2024 di depan Mako Polres Tarakan.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan 700 unit knalpot tersebut didasari atas laporan masyarakat yang meresahkan suara knalpot brong yang bising. Sehingga menganggu ketertiban dan kenyamanan orang beristirahat atau pengendara lainnya.
Pembuatan knalpot brong ini juga sebagai bentuk keseriusan petugas kepolisian untuk memberantas pelanggaran yang masih dilakukan masyarakat.
“Masih ada knalpot lain yang belum digunakan dan mungkin akan kami gunakan, kita buat dalam bentuk yang lain. Ini keseriusan aparat Polri dan TNI di Tarakan, merespons semua keluhan yang ada di Tarakan,” katanya, Sabtu (3/2/2024).
Ia melanjutkan, penindakan tak akan berhenti. Pihak kepolisian akan terus mengejar pelaku yang membuat ketidaknyamanan dalam menggunakan knalpot racing. Upaya yang dilakukan pihaknya seperti menyasar dan mengecek parkiran-parkiran yang ada di sekolah-sekolah Tarakan.
Berdasarkan hasil patroli, rerata pelanggaran dilakukan oleh anak sekolah. Tak segan, jika masih mendapati knalpot brong, bentuk tindakan tegasnya selain menyita juga menilang pengendara.
“Kita minta untuk gunakan knalpot standar, patuhi peraturan lalu lintas yang sudah ada sehingga kenyamanan di Tarakan bisa terlaksana baik,” tegasnya.
Ronaldo mengulas pembuatan robot dilakukan oleh salah satu seniman yang ada di Tarakan. Pembuatan kedua robot itu memakan waktu kisaran 1 bulan 3 minggu. Wujud monumen robot ini sengaja dibuat seperti film Hollywood yang dikenal banyak orang berjudul Transformer.
“Ini tidak ada nilai rupiahnya. Yang ingin disampaikan itu adalah nilai monumennya. Kalau ada pelanggaran akan kami tindak. Termasuk kami juga upaya pro aktif ke sekolah-sekolah,” tambah perwira melati dua itu.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tarakan, IPTU Nanda Gustiana, mengatakan tujuan didirikannya robot ini ialah mengajak pengendara khususnya kendaraan roda dua untuk tidak menggunakan knalpot brong demi terciptanya ketertiban lalu lintas.
Ditegaskannya, jika menggunakan knalpot yang sesuai standar maka keselamatan dalam berkendara juga akan lebih terjamin.
“Dengan adanya robot ini, ketika lewat Polres semua pengendara ingat ketertiban lalu lintas. Diharapkan juga pengendara jadi pengendara yang baik dalam mengendarai kendaraannya,” singkatnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra