benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan membeberkan faktor angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
“Sebenarnya kalau mengacu pada data pola angin di lapisan ketinggian 3.000 ft atau sekitar 1 kilometer terdapat kecepatan angin lebih dari 25 knots bergerak dari Utara hingga Timur laut Kalimantan Utara menuju ke Kalimantan Utara,” ungkap Forecaster BMKG Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna, Ahad (28/1/2024).
Kecepatan angin tersebut juga didukung dengan tidak adanya gangguan di lapisan udara bagian atas, seperti sirkulasi berputar atau tekanan rendah. Karena tidak adanya gangguan di lapisan udara bagian atas, sehingga aliran udara bergerak cepat tanpa terhalang.
Selain itu, terdapat pusat tekanan tinggi yang terjadi disekitar Filiphina. Jika melihat kembali teori angin, Bagus mengatakan bahwa angin bergerak dari wilayah dengan pusat tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
“Pusat tekanan rendah ada di sekitar Selatan Pulau Jawa dan Utara Papua. Jadi aliran udaranya dari Filiphina bergerak ke arah Selatan,” lanjut Bagus.
Diungkapkannya, faktor lokal juga turut andil dalam fenomena angin kencang di wilayah Kaltara. Terlebih, cuaca wilayah Kaltara juga tengah didominasi berawan sehingga terdapat fenomena Down Draft.
Down Draft adalah aliran udara yang bergerak turun dari dasar awan ke permukaan tanah yg kemudian bergerak menyebar secara horizontal atau mendatar ketika mengenai permukaan.
Down Draft umumnya berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) dan memicu terjadinya angin kencang di sekitar daerah pembentukan awannya.
“Sehingga pada malam hari agak berawan, itu akan ada angin yang cukup kencang. Fenomena angin ini menyeluruh di wilayah Kaltara,” imbuh Bagus.
Kecepatan angin ini juga berpengaruh terhadap ketinggian gelombang di perairan Kaltara. Ketinggian gelombang saat ini berada pada kategori sedang yaitu 1.25 hingga 2.5 meter.
“Perlu diwaspadai bagi yang beraktivitas di perairan ke arah perairan Kaltara di sebelah Timur,” tuntasnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli