benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Diskominfo Malinau sempat meminta bantuan kepada DKISP Kaltara terkait persoalan energi BTS yang ada di Desa Agung Baru dan Desa Long akibat selalu mengalami permalasahan jaringan. Lantaran susahnya jaringan listrik yang ada di daerah itu, sehingga DKISP Kaltara mengusulkan bantuan panel tenaga surya melalui dana hibah.
“Karena BTS di sana kalau tidak teraliri listrik, maka akan mati juga. Sehingga mempengaruhi aktivasi BTS yang ada di sana,” kata Kabid Aplikasi dan Informasi, DKISP Dedy Harryady, pada Senin, 22 Januari 2024.
Namun diakui oleh Dedy, sapaannya, hal itu batal dilakukan karena beberapa pertimbangan, seperti pihak ESDM Kaltara yang tidak menerima usulan itu karena tidak sesuai dengan syarat dan pihak DKISP yang tidak bisa mengusulkan karena sudah menjadi salah satu usulan program dari Pemkab Malinau.
“ESDM hanya mau memberikan bantuan jika berkenaan dengan masyarakat menengah ke bawah, sedangkan usulan ini merupakan program dari Pemkab Malinau,” lanjutnya.
“Setelah kita telusuri dan memang benar Pemkab Malinau sudah memiliki usulan program ini, sehingga tidak bisa ganda program ini karena nanti akan menjadi temuan. Kita pun batal mengajukan dana hibah terkait Solar Cell dan Panel Tenaga Surya,” ujarnya.
Dijelaskan oleh Dedy, saat ini wilayah yang ada di Kabupaten Malinau hampir seluruhnya memiliki jaringan dan tidak memiliki wilayah Blank Spot seperti beberapa tahun yang lalu.
Meski demikian, kendala yang ada saat ini di Malinau yakni energi dalam mengaktifkan BTS agar bisa memenuhi kebutuhan jaringan 100 persen.
“Memang ada beberapa wilayah yang ternyata masih kurang memadai energi listriknya dan hal inilah yang mempengaruhi BTS. Tapi dari segi kebutuhan BTS-nya, Malinau sudah kita prioritaskan sejak dulu,” pungkasnya(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli
