benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Memiliki dampak besar bagi ekosistem ekonomi masyarakat, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berharap agar Pemerintah Desa (Pemdes) ikut aktif dalam gagasan membangun desa wisata.
Saat ini gagasan menambah desa wisata di Kaltara memang sedang gencar dilakukan oleh Dispar Kaltara melalui Dispar kabupaten dan kota.
Menurut Kepala Dispar Kaltara Njau Anau, dalam pembangunan desa wisata, setiap Pemdes juga bisa menggunakan Anggaran Desa (AD) sebagai pondasi awal membangun desa wisata.
“Jadi tidak harus berpangku terus kepada Pemda atau Pemprov, karena Pemdes juga punya AD yang bisa digunakan. Sehingga hal inilah yang kita harapkan bagi desa yang memiliki potensi wisata yang bagus,” ungkap Njau Anau pada Ahad, 14 Januari 2024.
“Desa Pulau Sapi itu awalnya seperti itu, lalu kemudian pembangunannya disambung oleh Pemda yang memang melihat potensi besar disitu dan hal ini didukung kuat dengan gerakan swadaya masyarakat yang aktif,” sambungnya.
Dikatakan Njau, ketika anggaran desa tidak mencukupi dapat ditutupi dengan APBD daerah dan sudah banyak contoh desa wisata yang sukses dengan cara seperti itu.
Banyak Pemdes di Kaltara ingin menjadikan desanya sebagai desa wisata, namun kata Njau, kendalanya Pemdes tidak tahu harus memulai dari mana.
“Makanya saya katakan mulainya cukup gunakan sedikit anggaran desa dengan mengecat rumah warga agar dengan tema budaya agar lebih menarik. Karena secara perlahan hal itu pasti akan berdampak juga,” tambahnya.
Adanya desa wisata ini diakui oleh Njau banyak memberikan perubahan bagi ekonomi masyarakat desa, di mana ekonomi kreatif masyaraka menjadi lebih aktif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jumlah kunjungan pasti bertambah dan UMKM juga pasti akan hidup lalu tingkat pengangguran juga pasti berkurang. Makanya jangan heran banyak desa yang bisa berubah cepat dengan konsep desa Wisata ini,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli