benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bulungan melaksanakan kegiatan High Level Meeting (HLM).
Saat dikonfirmasi, Bupati Kabupaten Bulungan, Syarwani mengatakan tujuan digelarnya HLM untuk memperkuat sinergitas dan komitmen bersama dalam menjaga tingkat inflasi.
“Ketersediaan barang pokok tentu selalu menjadk atensi kita bersama khususnya dalam menyambut hari besar, agar setiap kebutuhan pokok masyarakat khsuusnya menengah kebawah tetap terpnuhi,” kata Syarwani pada Rabu, 20 Desember 2023.
Menurutnya, menjelang Nataru 2024 tentu terjadi kenaikan permintaan terhadap kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai serta bahan bakar minyak termasuk gas elpiji.
“Melalui rapat forum TPID kita bisa memastikan semua pihak bisa berkontribusi dalam memperlancar arus distribusi barang yang masuk ke Bulungan. Alhamdulillah data dari teman-teman Bulog stok pangan masih aman, terutama beras, minyak goreng dan beberapa jenis komoditas lainnya,”ungkapnya.
Dari data yang ada inflasi Tanjung Selor pada November 2023 secara Year to Date (YtD) 1,76 persen. Sedangkan secara Year On Year (YoY) inflasi Kota Tanung Selor 1,95 persen. Untuk Month to Month (MtM) 0,37 persen, penyumbang inflasi terbesar, cabai rawit, beras, sawi hijau, emas dan terong.
“Jika dibandingkan angka inflasi tahun 2022 angkanya Alhamdulillah cenderung menurun. Artinya ini bukan kerja Pemda semata namun keterlibatan semua unsur yang ada di TPID,” terangnya.
Ia menambahkan nantinya dalam beberapa waktu kedepan dirinya bersama Kapolresta Bulungan juga akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), inspeksi pasar, termasuk menghadirkan para agen kebutuhan pokok, agar tidak terjadi kelangkaan barang akibat praktik penimbunan.
“Ini menjadi salah satu strategi kita dalam menjaga ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjngkauan harga termasuk komunikasi yang efektif,” bebernya.
Sedangkan untuk keterjangkauan harga, nantinya Pemkab Bulungan akan melaksanakan kegiatan pasar murah dan operasi pasar menjelang Nataru 2024 diperlukan jika ada beberapa komoditas pangan yang melonjak tinggi.
“Jika ada komoditas harganya cukup tinggi kita bisa lakukan operasi pasar, untuk menstabilkan harga. Memang harga cabai mengalami kenaikan, namun hal tersebut dirasakan secara nasioal dipengaruhi berbagai faktor, akibat gagal panen, iklim dan lain sebagainya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Osarade
Editor: Nicky Saputra