benuanta.co.id, TARAKAN – Jelang perayaan Natal, pernak-pernik hiasan Natal hingga Pohon Natal laris terjual bahkan terjadi kenaikan jumlah pembeli dari tahun lalu.
H-7 perayaan Natal bagi umat kristiani para pedagang hiasan Natal sudah mulai kehabisan stok. Mulai bulan November lalu sudah terjadi lonjakan permintaan dari para pembeli.
Salah satu karyawan toko yang menjual pernak-pernik Natal di Kota Tarakan, Hartini mengungkapkan selama empat tahun bekerja memang terjadi lonjakan pembeli bahkan sebulan sebelumnya.
“Biasanya yang banyak diburu pernak-pernik berupa lampu-lampu, slayer dan pohon natal,” ujarnya.
Lanjutnya, harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp 150 ribu sampai paling mahal Rp2.850.000 sesuai dengan ukuran kecil besarnya. Pembeli yang datang berasal dari kota Tarakan sendiri dan ada juga yang dari luar.
Pernak-pernik Natal ini, didatangkan sang owner dari luar Ko Tarakan, bukan dibuat sendiri. Namun, pembeli yang ingin membeli pohonnya saja atau sekaligus sepaket bisa didesainkan.
“Kalau satu paket Rp150 ribu yang kecil, yang besarnya Rp2.850.000. Paling laris yang harga Rp1.950.000 sudah lengkap lampu dan hiasannya. Kami bisa juga desainkan paket hemat harga Rp150.
“Ini sudah banyak yang kosong. Sekitar puluhan kemarin distok. Kalau yang ukuran 1,5 meter sampai 1,8 meter sudah habis termasuk ukuran 2,10 meter,” jelasnya.
Tak hanya mengincar pohon Natal yang merupakan salah satu ikonik perayaan Natal, masyarakat juga mengincar aksesoris untuk hiasan rumah seperti slayer yang dibandrol dengan harga Rp 25 ribu dan Rp15 ribu. Selain itu, ada lampu yang dihargai Rp 35 ribu dengan ukuran panjang 10 meter. Pita-pita pun demikian cukup laris dibeli dan sudah jadi desainnya sehingga tinggal ditempelkan. Topi dan bando juga yang menjadi khas saat Natal.
“Topi di harga Rp 15 ribu sampai Rp25 ribu, ada anak-anak. Kacamata di harga Rp25 ribu. Kalau yang. Topi sidah habis stok dan ini baru datang lagi. Lumayan puluhan kemarin stoknya,” paparnya.
Dikatakan Hartini dibandingkan tahun kemarin, penjualan tahun ini lebih besar. “Mau capai 90 persen tahun ini, tahun lalu tidak ramai. Mungkin karena stok juga kurang. Sekarang sudah kurang stok dan ada juga yang booking,” tutupnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli