benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pengembangan destinasi wisata harus disesuaikan dengan potensi dan keunggulan dari masing-masing geografis wilayah. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata(Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Njau Anau pada Rabu, 29 November 2023.
Menurut Njau Anau saat ini Pemprov Kaltara bersama Kabupaten/Kota yang ada di Kaltara, tidak hanya berfokus satu pengembangan ekosistem pariwisata saja.
Melainkan harus menyesuaikan dengan potensi yang ada, baik secara agrowisata ataupun ekowisata.
“Kita tidak berpatokan kepada salah satunya, tapi kita fokus keduanya dengan menyesuaikan potensi dan kondisi georafis Wilayahnya,” kata Njau Anau.
Dijelaskan oleh Njau Anau ada bebeberapa Wilayah di Kaltara yang sudah mengembangkan agrowisata seperti Kabupaten Malinau, Kabupate Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Kota Tarakan karena memiliki kondisi Wilayah yang mendukung serta sesuai dengan potensi yang dimiliki.
“Agrowisata ini juga sukses dilakukan karena dukungan penuh dari Pemda dan peran aktif masyarakatnya yang memang sangat tertarik dengan agrowisata,” lanjutnya lagi.
“Seperti memanfaatkan lahan pertanian, peternakan, alam untuk dijadikan sebagai lokasi agrowisata sekaligus pembelajaran tentang ketahanan pangan,” jelasnya.
Ia menambahkan saat ini yang kurang dari pengembangan wisata di Kaltara, terletak pada pengembangan SDM pengelolanya. Dimana hal ini terbuktikan dengan masih banyaknya pengelolah swadaya wisata yang masih bingung untuk meningkatkan pelayanan wisatanya.
“Makanya Bimtek terkait pengelolaan wisata ini sering kita lakukan, karena masih banyak yang belum paham mengenai Mapel antara destinasi utama wisata dengan Mapel fasilitas wisata dan mengelolahnya. Oleh karena itu pengembangan SDM ini sangat kita tekankan kemasyarakat swadaya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Osarade
Editor: Nicky Saputra
