benuanta.co.id, TARAKAN – Sebanyak 23 cabang olahraga (cabor) asal Kalimantan Utara (Kaltara) dipastikan melaju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Angka ini masih akan terus bertambah lantaran masih terdapat cabor taekwondo, gulat dan renang yang baru akan mengikuti kualifikasi PON.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara, Muhammad Nasir mengungkapkan setelah terdapat jumlah cabor yang lolos ke PON, pihaknya akan melakukan pemetaan target raihan medali.
“Sudah ada sebenarnya (mapping). Tapi nanti kita akan umumkan ke masyarakat luas terkait mapping itu setelah ada hasil cabor yang lolos,” ungkapnya, Ahad (19/11/2023).
Nasir menilai, barometer pihaknya dalam PON Aceh-Sumut mendatang ialah hasil gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kemarin. Menurutnya, cabor unggulan yang saat ini memiliki peluang besar meraih emas ialah menembak dan barongsai.
Diketahui, cabor barongsai dan menembak mendapatkan medali emas pada kualifikasi PON.
“Apalagi barongsai ikut kejuaraan internasional. Kalau kita bisa ikut empat kelas ya bisalah. PON Papua kemarin kita tidak ikut semua kelas makanya belum bisa kemarin,” tambah Nasir.
Ia melanjutkan selain melakukan pemetaan target medali, juga akan dilaksanakan pemusatan latihan atau training center (TC). Anggaran untuk cabor yang akan melakukan TC juga sudah diajukan pihaknya di anggaran murni 2024.
“Sebenarnya pulang dari pra PON itu sudah harus TC. Tapi kan kita lihat anggaran yang ada di Pra PON saja belum diterima cabor apalagi TC,” lanjutnya.
Untuk mengantisipasi terbenturnya anggaran PON pada 2024 mendatang, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Kaltara seperti Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara. Pihaknya mengusulkan sekitar Rp 30 hingga 35 miliar untuk gelaran olahraga bergengsi itu.
“Karena banyak cabor yang lolos juga lokasi Papua dan Aceh itu tidak jauh berbeda. Targetnya harusnya di anggaran murni, karena kalau di perubahan itu banyak keterlambatan dan pembagian akhirnya kita dicecar oleh cabor,” bebernya.
Kendati begitu, pihaknya tak mungkin memaksakan lantaran 2024 juga terdapat pemilihan umum (pemilu) yang juga membutuhkan anggaran. Sejauh ini, juga belum terdapat perubahan jadwal PON Aceh Sumut.
“Rencana Pilkada itu dimajukan September, Oktobernya PON. Untuk Pra PON dipastikan Minggu depan insyaallah tinggal administrasi seperti NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah),” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa