benuanta.co.id, BERAU – Pemilihan Umum (Pemilu) Calon Presiden dan Wakil Presiden masa bakti 2024-2029 tersisa 3 bulan lagi.
Adapun sesuai dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, rencana pesta demokrasi tersebut akan berlangsung pada bulan Februari tahun 2024.
Menghadapi kondisi itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Berau Ira Kencana mengatakan sudah menyusun denah rawan terjadi konflik Pemilu.
Terutama saat proses pengiriman kotak bilik suara atau logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di setiap kecamatan.
“Kami sudah mempetakan yaitu daerah-daerah rawan susah dijangkau pengiriman logistik seperti Segah, Kelay dan sekitarnya yang merupakan daerah pedalaman. Lalu perlu kita ketahui juga Berau ini mempunyai wilayah kepulauan dan pesisir,” ungkapnya Ahad (19/11/2023).
Dengan telah disusun denah antisipasi sewaktu-waktu terjadi konflik kerawanan Pemilu oleh Bawaslu Berau terkait pengiriman logistik atau selama proses berlangsung Pemilu
Ira berharap kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang tersebar di 13 kecamatan bisa menjalankan tugas amanah dengan tanggung jawab.
“Insyaallah 13 kecamatan petugas kami sudah siap mengawasi Pemilu 2024 mendatang,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya pun sudah mengetahui jumlah kotak suara pada Pemilu 2024 mendatang secara khusus di Kabupaten Berau ada peningkatan.
“Ada 4.000 kotak suara Pemilu tahun depan. Termasuk kita mengimbau kepada KPU agar susun dengan teliti jalur untuk pemilih dari teman-teman disabilitas. Mereka pun punya hak suara diprioritaskan,” bebernya.
Sebab kata dia hak suara dari penyandang disabilitas ada tertuang pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
“Karena itu ada di peraturan PKPU bahwa penyandang disabilitas harus dapat hak sama dan diprioritaskan. Bawaslu pun siap mengawasi dan koordinasi dengan KPU terkait kerawanan pengiriman logistik dan cegah konflik,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Yogi Wibawa