benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Indeks Kemahalan Konstruksi menggambarkan tingkat kemahalan barang jasa konstruksi di suatu daerah dibandingkan dengan kota acuan. Kota acuan pada tahun 2022 adalah Kota Makassar.
Kota Makassar menjadi kota acuan IKK semenjak tahun 2021 sampai dengan tahun 2022. Pemilihan kota acuan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan kota acuan didasarkan pada Kota yang memiliki jumlah komoditas terbanyak yang diperjual belikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Mas’ud Rifai mengatakan, provinsi dengan nilai IKK tertinggi pada tahun 2022 adalah Papua dengan nilai IKK sebesar 192,57. Hal ini menandakan bahwa tingkat harga barang/jasa konstruksi di Provinsi Papua lebih tinggi 92,57 persen dibandingkan dengan Kota Makassar sebagai kota acuan.
Provinsi Kalimantan Utara sendiri menduduki peringkat lima belas besar dengan nilai IKK tertinggi yaitu sebesar 104,69. Hal ini menandakan bahwa harga barang jasa konstruksi di Provinsi Kalimantan Utara lebih mahal 4,69 persen dibandingkan dengan kota Makassar.
“Kalau dilihat dari Pulau Kalimantan, maka Provinsi Kalimantan Timur memiliki nilai IKK paling tinggi yaitu sebesar 115,65, atau harga barang/jasa konstruksi lebih mahal 15,65 persen dibandingkan dengan Kota Makassar,” kata Mas’ud, Sabtu (18/11/2023).
Kabupaten Nunukan memiliki angka IKK tertinggi sebesar 114,09 yang artinya harga barang/jasa konstruksi lebih mahal 14,09 persen dibandingkan dengan Kota Makassar. Selanjutnya adalah Kota Tarakan dengan nilai IKK tingkat harga lebih mahal 6,03 persen dengan angka IKK sebesar 106,03.
Angka IKK di Kabupaten Tana Tidung sebesar 103,02 atau 3,02 persen lebih mahal dibandingkan dengan Kota Acuan. Kabupaten Bulungan memiliki angka IKK yang 2,58 persen lebih mahal dibandingkan kota acuan.
“Kabupaten Malinau sendiri memiliki angka IKK terendah yaitu 98,11, artinya harga barang/jasa konstruksi lebih murah 1,89 persen dibandingkan Kota Makassar,” ujarnya.
Adapun mayoritas jalan provinsi kondisi rusak berat berdasarkan laporan Indeks Kemahalan Konstruksi Kalimantan Utara 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara kemarin (26/10/2023) mencatat kondisi jalan di Kalimantan Utara dibagi menjadi empat kategori, yaitu kondisi baik, sedang, rusak dan rusak berat.
Secara umum, mayoritas jalan di bawah kewenangan provinsi berada pada kondisi rusak berat dengan panjang 728,47 kilometer. Sementara itu, kondisi jalan baik sepanjang 107,90 kilometer, kondisi jalan sedang sepanjang 10,87 kilometer dan kondisi jalan rusak sepanjang 4,65 kilometer.
Kondisi jalan rusak berat terpanjang berada di Kabupaten Bulungan yaitu 384,61 kilometer. Kemudian Kabupaten Nunukan mempunyai kondisi jalan dengan kriteria baik terpanjang yaitu 36,41 kilometer. Kondisi jalan sedang terpanjang terdapat pada Kota Tarakan sepanjang 4,57 kilometer dan kondisi jalan rusak di Tana Tidung hanya 2 kilometer.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli
