benuanta.co.id, TARAKAN – Buntut dari perkelahian mahasiswa antar dua fakultas di Universitas Borneo Tarakan (UBT) masih dalam lidik pihak kepolisian. Sebelumnya, pihak kepolisian telah menerima aduan dari kedua belah pihak fakultas yang menjadi korban dari perkelahian Rabu, 1 November 2023 lalu.
Saat inipun, polisi masih mendalami terkait saksi-saksi yang melihat kejadian perkelahian tersebut.
“Sejauh ini sudah ada sekitar 11 saksi itu dari mahasiswa dan dekanat dua fakultas,” sebut Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra, Kamis (16/11/2023).
Dari pemeriksaan saksi tersebut belum diketahui pasti penyebab awal perkelahian itu. Namun, berdasarkan informasi kuat, bentrok antar mahasiswa itu dikarenakan salah satu komentar di laman Tik Tok.
“Masih simpang siur. Tapi informasinya karena komentar itu. Ada unsur ketersinggungan,” lanjutnya.
Pemeriksaan yang berjalan juga akan mengarah ke pihak yang melakukan pemukulan lebih dulu. Terlebih, dalam kasus ini terdapat 3 laporan dari korban perkelahian itu. Ketiganya mengalami luka dan juga disertakan visum dari rumah sakit.
“Langkah selanjutnya kita akan periksa lagi CCTV dari kampus itu. CCTV kampus memang ada tapi gambarnya masih buram. Sehingga sulit mengidentifikasi mahasiswa itu kita harus tanya satu-satu lagi,” tambahnya.
Sampai saat ini pihaknya juga belum menerima permohonan mediasi dari kedua belah fakultas. Ia juga telah mengantongi beberapa identitas mahasiswa yang diduga menjadi pelaku dari perkelahian tersebut.
“Nama-nama sudah ada kita kantongi. Kurang saksi lagi untuk menguatkan,” pungkas Randhya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Nicky Saputra