benuanta.co.id, BULUNGAN – Penyelenggaraan kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) atau Knowledge Sharing Program on Social Inclusion-Based Library Transformation (SILT) yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan atas inisiasi Colombo Plan.
Setidaknya ada 10 negara yang terlibat dalam pertemuan itu, salah satunya Indonesia. Wakil Indonesia ternyata salah satunya dari Perpustakaan Tarpus Desa Gunung Putih Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Perpustakaan Tarpus Desa Gunung Putih, Vickyko Romana Putra mengatakan jika dirinya salah satu dari 10 orang Indonesia yang menghadiri kegiatan tingkat dunia itu. Jika wakil lainnya adalah dominan orang pemerintahan, dirinya adalah satu-satunya juga yang berasal dari desa.
“Saya satu-satunya peserta yang dari desa dan satu-satunya dari Kalimantan. Yang lainnya orang dinas di provinsi dan kabupaten,” ucap Vickyko Romana Putra kepada benuanta.co.id, Jumat, 17 November 2023.
Perpustakaan Tarpus Desa Gunung Putih juga salah satu perpustakaan yang paling aktif di Indonesia, dirinya pun bersyukur karena dapat membawa nama Provinsi Kaltara di kancah nasional dan internasional.
“Alhamdulillah, bisa membawa nama Kaltara dan memberi percontohan kegiatan kami ke delegasi dari luar negeri,” ujarnya.
“Tentu saja bangga, karena saya berada disini bukan berdiri diatas nama saya pribadi tapi membawa nama Kaltara,” ungkap Vickyko menambahkan.
Tidak hanya pengalaman baru yang dirinya dapatkan selama mengikuti acara yang telah terlaksana sejak Senin 13 November 2023. Namun dirinya juga menerima sebuah apresiasi dari Perpustakaan Nasional, gerakan yang ia lakukan di desa diberi penilaian baik, sehingga dijadikan percontohan untuk negara lain.
“Tentu saja pengalaman baru, bisa berinteraksi dengan orang luar negeri. Berbagi cerita dan budaya dengan delegasi negara lain, bonus mengasah berbahasa Inggris. Saya juga mendapat materi tentang pemberdayaan literasi di masyarakat melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa