benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terkait laporan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023. Secara umum, BPS mencatat adanya peningkatan secara merata pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai, pertumbuhan IPM 2023 mengalami percepatan dari tahun sebelumnya. Seluruh dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 73,54 tahun, meningkat 0,03 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
Pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,14 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,06 menjadi 13,20 tahun. Ini menunjukkan penduduk berusia 7 tahun berpeluang menamatkan pendidikan sampai Diploma I.
Sementara itu, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,07 tahun, dari 9,27 tahun menjadi 9,34 tahun pada tahun 2023. Ini menunjukkan penduduk usia 25 tahun ke atas yang ada saat ini rata-rata telah menamatkan pendidikan sampai kelas IX SMP hingga kelas X SMA.
“Pada dimensi standar hidup layak diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun. Angkanya sebesar Rp9,73 juta per tahun, meningkat Rp384 ribu rupiah atau 4,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya, Kamis (16/11/2023).
Secara umum, pembangunan manusia di Kaltara terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia Provinsi Kalimantan Utara sudah berada di level tinggi.
“Selama 2020–2023, IPM Provinsi Kalimantan Utara rata-rata meningkat sebesar 0,88 persen per tahun, dari 71,00 pada tahun 2020 menjadi 72,88 pada tahun 2023,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat, terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2020 hingga 2023, UHH telah meningkat sebesar 0,12 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,04 persen per tahun.
“Pada tahun 2020, UHH Kalimantan Utara adalah 73,42 tahun dan pada tahun 2023 mencapai 73,54 tahun. UHH tahun 2023 meningkat 0,03 tahun atau 0,04 persen dibanding tahun sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 sebesar 0,05 persen per tahun,” jelasnya kepada benuanta.co.id.
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama periode 2020 hingga 2023, HLS Kalimantan Utara rata-rata meningkat 0,70 persen per tahun, sementara RLS meningkat 1,26 persen per tahun. HLS tahun 2023 meningkat 0,14 tahun atau 1,07 persen dibandingkan tahun 2022, lebih cepat dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 sebesar 0,50 persen.
Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan dengan pengeluaran riil per kapita per tahun atas dasar harga konstan 2012 yang disesuaikan.
Pada tahun 2023, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan masyarakat Kalimantan Utara mencapai Rp9,73 juta per tahun. Capaian ini meningkat 384 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2022 yang sebesar 3,39 persen per tahun,” tuturnya.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli