benuanta.co.id, TARAKAN – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan mendeteksi adanya dominasi angin dari wilayah Timur. Angin Timuran yang terbawa masuk ke wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) menyebabkan terjadinya hujan khususnya di di pagi hari.
Saat dikonfirmasi, Forecaster on Duty BMKG Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna mengatakan tak hanya angin dari Timur, awan yang terbentuk juga menjadi faktor terjadinya hujan pada waktu-waktu tertentu.
“Jadi angin yang dibawa dari perairan Kalimantan bagian Timur menuju ke perairan Kalimantan Utara. Ketika pola angin Timuran maka kondisinya biasanya hujan lokal,” katanya, Senin (13/11/2023).
Hujan yang terjadi pun kadang tidak merata. Namun, hampir setiap wilayah di Kaltara merasakannya. Seperti sebagain kecamatan di Kabupaten Nunukan juga Kabupaten Bulungan.
“Biasanya di atas wilayah itu banyak tumbuh awan hujan ditambah dorongan angin dari Timur ke Barat,” tambah Bagus.
Angin Timuran ini juga mempengaruhi kelembapan di permukaan. Kelembapan udara yang ditimbulkan cukup panas berkisar 90 persen. Disebutkannya, kondisi udara juga cenderung labil sehingga berpotensi pertumbuhan awan-awan hujan.
Sementara untuk suhu sendiri cenderung lebih dingin saat hujan yakni berkisar 27 hingga 28 derajat celcius.
“Biasanya kalau mau hujan itu suhunya naik. Kemudian diikuti dengan perubahan tekanan udara dan kelembapan udara. Lalu saat hujan suhu itu lebih dingin,” imbuh Bagus.
Adapun untuk intensitas hujan yang ditimbulkan juga bervariasi. “Kalau wilayah Tarakan ini dampak angin Timuran hujannya cenderung pagi. Kalau wilayah Malinau biasanya siang hingga malam hari. Intensitasnya ringan hingga hujan petir,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa