Progres Pembangunan Rumjab Gubernur Kaltara Capai 60 Persen

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pembangunan Rumah Jabatan (Rumjab) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) di areal Kota Baru Mandiri (KBM) yang berada di Desa Gunung Seriang Kabupaten Bulungan, terus berprogres hingga saat ini.

Memasuki bulan November 2023, progres pengerjaan telah mencapai 60 persen.

Hal tersebut dikatakan Kepala PUPR-PERKIM Helmi, untuk pembangunan rumjab Gubernur Kaltara masih berproses.

“Untuk progres pengerjaan telah mencapai 60 persen,” ucapnya, Sabtu (11/11/2023).

Laporan yang diterima oleh pihaknya, masih kurang dari target. Bahkan masih mines.”Tapi kita usahakan paling tidak rampung rumah jabatannya. Itukan ada tiga bangunan, rumah jabatan, terus pendopo sama serbaguna,” ungkapnya pada benuanta.co.id.

Baca Juga :  Keberangkatan Maskapai lewat Empat Bandara di Kaltara Meningkat  

Adapun alokasi anggaran untuk pembangunan rumjab tersebut, kata dia, kurang lebih 30 miliar. Konstruksi bangunan tersebut pengerjaan sudah dipasang balok bagian atas.

Pengerjaan itu bisa tergolong lumayan, dari target. Mengingat tahun 2023 tinggal hitung bulan pihaknya terus berupaya supaya pembangunan itu dapat terkejar dengan mengefektifkan sisa waktu yang ada.

“Kita usahakan terkejar ya, dengan siswa waktu yang ada,” ujarnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kaltara Albertus: Jembatan Bulan Perlu Kajian Matang

Pengerjaan itu, kata dia tergantung dengan banyaknya orang dan distribusi material menuju ke lokasi.

“Kami sudah tiga kali progres miting, makanya kemarin saya sudah inisiasi kan ke teman-teman, kita usahakan, kalaupun misalnya nanti sampai di akhir tahun, progresnya mencapai 80-90 persen, maka diberikan waktu 50 hari untuk merampungkan,” jelasnya.

Hanya saja, itu kembali dilihat dari progres yang berjalan saat ini. Sedangkan, untuk ketersediaan material di lokasi tidak ada hambatan. “Kalau ketersediaan material aman,” katanya.

Baca Juga :  Kerja Sama dengan BBVP Makassar Vokasi Pelaku UMKM Bulungan

Namun, yang membuat keterlambatan itu karena dari sisi medan topografi, kemudian pematangan lahan dan juga pengaruh pada cuaca yang terus hujan.

“Iya, pengaruh cuaca juga. Sehingga pematangan lahan sedikit alami keterlambatan,” terangnya.

Pematangan lahan harus dimaksimalkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasangan pondasi. Progres itu berjalan sampai dengan hari ini.(*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *