benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) penurunan produksi beras lokal terjadi pada sebagian besar daerah di tahun 2023. Secara total, produksi beras diprediksi turun sampai 3,6 ribu ton dibandingkan tahun 2022.
Berdasarkan data, luas lahan baku sawah di Kaltara tercatat sebesar 11.922 hektare. Luasan ini menempatkan Kaltara berada di urutan 4 terendah secara nasional.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Mas’ud Rifai, merosotnya produksi beras terlihat dari penurunan luas panen padi yang mencapai 22,34 persen pada bulan Januari sampai September 2023, atau dari 7.671 hektare menjadi 5.881 hektar.
Luas panen padi di akhir tahun juga diprediksi mengalami penurunan dari 933 hektare menjadi 751 hektare. Sehingga total penurunan luas panen padi di tahun 2023 hampir mencapai 2.000 hektare.
“Potensi sepanjang tiga bulan ke depan perlu dijaga, agar tidak terjadi penurunan yang lebih signifikan,” ucapnya, Sabtu, (11/11/2023)
Sementara itu, produksi padi sepanjang Januari sampai September 2023 tercatat sebesar 21.525 ton, atau turun 5.623 ton dari periode sama tahun 2022. Produksi padi di akhir tahun juga diprakirakan akan turun 563 ton.
“Total produksi padi 2023 diprediksi sebesar 24.347 ton, turun 6.186 ton atau sekitar 20,26 persen,” ungkapnya.
Apabila dikonversi menjadi beras, angka yang tercatat pada bulan Januari sampai September 2023 sebesar 12.761 ton, atau turun 3.334 ton dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 16.095 ton. Kemudian potensi produksi beras pada akhir tahun hanya 1.673 ton.
“Dengan demikian, total produksi beras pada 2023 diperkirakan sekitar 14.433 ton, atau mengalami penurunan sebesar 3.668 ton dibandingkan produksi beras pada 2022 yang sebesar 18.101 ton, persentase penurunan di angka 20,26 persen,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun benuanta.co.id, penurunan produksi beras paling mencolok terjadi di Nunukan sebesar 2.832 ton, atau dari 7.674 ton menjadi 4.842 ton. Penurunan terbesar selanjutnya dari sisi kuantitas terjadi di Bulungan sebesar 757 ton, atau dari 6.892 ton menjadi 6.134 ton.
BPS kemudian mencatat penurunan beras di Tana Tidung sebesar 91,96 ton, atau dari 336 ton menjadi 244 ton. Terakhir, penurunan produksi beras di Tarakan sebesar 8,27 ton, atau dari 36,52 ton menjadi 28,25 ton.
Kabupaten Malinau menjadi satu satunya daerah yang catatkan pertumbuhan produksi beras, namun persentasenya tergolong kecil di bawah satu persen. Produksi beras di daerah ini naik 23 ton, atau dari 3.161 ton menjadi 3.185 ton. (*)
Produksi Beras di Kalimantan Utara menurut kabupaten dan kota tahun 2023
- Kabupaten Malinau
Tahun 2022 : 3.161 ton
Tahun 2023 : 3.185 ton
Perkembangan : Naik 24 ton
- Kabupaten Bulungan
Tahun 2022 : 6.892 ton
Tahun 2023 : 6.134 ton
Perkembangan : Turun 758 ton
- Kabupaten Tana Tidung
Tahun 2022 : 336 ton
Tahun 2023 : 244 ton
Perkembangan : Turun 92 ton
- Kabupaten Nunukan
Tahun 2022 : 7.674 ton
Tahun 2023 : 4.842 ton
Perkembangan : Turun 2.832 ton
- Kota Tarakan
Tahun 2022 : 36 ton
Tahun 2023 : 28 ton
Perkembangan : Turun 8 ton
Sumber data: BPS Kaltara
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa