benuanta.co.id, TARAKAN – Aksi perampokan yang terekam kamera CCTV di konter Efata Cell pada Selasa, 7 November 2023 lalu kini dalam lidik polisi. Perampokan yang dilakukan pria misterius itu membuat kerugian hingga Rp 30 juta.
Sekira pukul 20.30 WITA, pelaku datang dengan modus pura-pura membeli. Tak berselang lama pria itu mengeluarkan benda tajam untuk mengancam kasir konter tersebut.
Saat dikonfirmasi, pemilik konter Efata, Sukri mengatakan perampokan tersebut terjadi di konter cabang Sebengkok Waru dan pelaku menggasak uang tunai berkisar Rp 30 juta.
“Itu hasil penjualan seharian itu, dari shift pagi sampai malam,” katanya, Jumat (10/11/2023).
Pihaknya pun telah mengadukan kejadian perampokan tersebut ke Polres Tarakan. Ia mengharapkan agar pelaku dapat diungkap, lantaran kejadian ini sudah terjadi ketiga kalinya di konter Efata.
Dilanjutkan Sukri, kejadian pertama terjadi di konter Efata cabang Persemaian lalu di konter Efata cabang Sebengkok sudah kedua kalinya terjadi.
“Sebelum perampokan yang baru ini, kita juga sempat ada kejadian pencurian. Ya kita harap dari polisi bisa segera mengungkap lah dan menangani dengan cepat. Mungkin ini baru di Efata, untuk mencegah terjadi di tempat lainnya,” bebernya.
Saat kejadian pun sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas konter. Saat itu pelaku dengan ciri-ciri memakai helm biru dan masker hitam lambang TNI Polri berlari tak membawa kendaraan.
“Uang yang dicuri berhambur di jalanan. Ya kemungkinan besar uang di shift pagi sempat jatuh totalnya Rp 13 juta. Kita tidak tahu siapa yang ambil,” sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan telah menerima laporan dari kejadian tersebut. Dari hasil rekaman CCTV yang diterimanya terlihat jelas pelaku misterius menggunakan helm biru dan masker.
“Kerugiannya sekitar Rp 30 juta. CCTV itu juga jelas menggambarkan perawakan pelaku dan terlihat matanya saja,” kata dia.
Ia pun belum dapat memastikan terkait kesamaan pelaku perampokan yang terjadi di konter Efata sebelumnya. Namun, ia berkeyakinan modus yang digunakan pelaku dalam aksi perampokannya kali ini sama dengan sebelumnya.
“Ada pisau juga untuk dijadikan ancaman ke korban. Kita masih melakukan penyelidikan. Untuk pelakunya belum dapat kita pastikan, tapi yang dicurigai sudah ada,” tambah perwira balok tiga itu.
Dalam mengungkap kasus ini pihaknya menemui kendala lantaran buramnya hasil salinan rekaman CCTV di konter tersebut. Sehingga pihaknya masih belum dapat memastikan pelaku perampokan itu.
“Kemudian kita juga kekurangan saksi pendukung. CCTV-nya juga ada yang buram ada yang cuma hitam putih,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa