benuanta.co.id, TARAKAN – Operasi patroli laut terpadu Bea Cukai Jaring Wallacea (JW) telah berakhir pada akhir Oktober 2023 lalu. Sebelumnya, operasi ini dilaksanakan pada pertengahan September 2023 untuk fokus terhadap tindak pidana penyelundupan barang ilegal.
Dikatakan Kepala Bea Cukai Tarakan, Johanes Pandores pihaknya baru akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama pusat. Sehingga data untuk tindak pidana penyelundupan masih belum dapat ia uraikan.
Namun, secara garis besar tindak pidana penyelundupan yang rawan di antaranya Narkotika Psikotropika dan Prekursor (NPP), makanan dan minuman serta pakaian bekas (ballpress)
“Tapi kemarin (penyelundupan) keseluruhan di Tarakan itu tidak ada ya,” katanya, Jumat (10/11/2023).
Ia melanjutkan untuk pakaian bekas sendiri menjadi atensi utamanya. Sehingga saat ini pengiriman ballpress dinilai nihil di wilayah Tarakan. Meski begitu, pihaknya sering mendengarkan masyarakat yang protes bahwa di wilayah lain masih terdapat ballpress yang beredar.
“Terakhir kemarin kan kita musnahkan juga hampir 2.000 ballpress. Kalaupun masih ada yang menjual ya itu sisa. Karena pemerintah meminta itu dihabiskan tetapi tidak ada lagi yang masuk. Apalagi untuk stok,” beber Johanes.
Dalam Operasi JW kemarin, pihaknya juga tak menemukan pelanggaran kepabeanan di wilayah Kaltara. Pihaknya juga telah melakukan pengecekan di Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dengan tak adanya pelanggaran kepabeanan.
“Khusus jaring Wallacea belum ada. Tapi nanti kita lihat lagi monevnya. Karena kita ada kerahkan kapal dari kita, ada juga dari PSO Pantoloan, dan kapal dari Kanwil,” tambahnya.
Kendati belum terlihat hasil selama Operasi JW pihaknya masih menemukan indikasi adanya pelanggaran di wilayah kepabeanan Bea Cukai Tarakan. Seperti potensi risiko penyelundupan barang ilegal juga masih ada.
“Indikasinya banyak. Tapi saat kita cek itu tidak ada,” tuturnya.
Lebih jauh diungkapkan Johanes, keberhasilan dalam menekan peredaran ballpress akan dilakukannya untuk menekan peredaran kosmetik dan obat-obatan terlarang. Hal itupun menjadi atensi lantaran dalam penyelidikannya, obat-obatan terlarang itu terbilang keras dengan kandungan yang berbahaya.
“NPP juga. Tapi atensi kita ke kosmetik dan obat-obatan. Pada Operasi JW itu banyak informasi tapi tidak ada kami temukan. Mungkin nanti kita akan koordinasi ke Bea Cukai Nunukan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa