benuanta.co.id, TARAKAN – Ditpolairud Polda Kaltara melakukan penyelidikan terhadap dua awak LCT Rimba Raya yang ditemukan meninggal dunia pada Ahad, 5 November 2023.
Diberitakan sebelumnya, LCT Rimba Raya terlibat lama tunggal di perairan Muara Sei Menggaris pada Jumat, 3 November 2023, malam. Dari 7 awak kapal, 2 dinyatakan hilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal, sementara lainnya selamat.
Dirpolairud Polda Kaltara, Kombes Pol Bambang Wiriawan mengatakan, pihak keluarga korban meninggal dunia telah membuat laporan terkait laka tersebut.
“Sudah buat aduan. Saat ini dalam proses lidik,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Saat ini, pihaknya masih fokus terhadap pemeriksaan menyoal kelaikan kapal, muatan kapal, dan dokumen perizinan berlayar. Diketahui, saat mengalami laka, LCT Rimba Raya mengangkut sisa material berupa tanah dan batu dengan rute Nunukan – Sei Menggaris.
Adapun untuk korban sendiri adalah juru mudi kapal tersebut dan satunya merupakan bagian kelistrikan di kapal tersebut.
“Kita masih proses panggil saksi. Kemarin yang baru saja selesai kita periksa itu nakhodanya. Tapi tidak bisa full pemeriksaannya hanya 2 sampai 3 jam saja. Karena masih trauma,” bebernya.
Perwira melati tiga itu menyebut akan melakukan penyelidikan menyoal perjalanan malam yang dilakukan LCT Rimba Raya, terlebih di perairan Sei Menggaris terbilang cukup rawan lantaran gusung yang dipenuhi bebatuan. Pun dengan sarana prasarana lainnya seperti penerangan yang akan diselidiki pihak kepolisian.
“Kami akan cek dulu semua dokumen. Kalau tidak laik laut, tapi dapat surat persetujuan berlayar juga dari Syahbandar,” tambah Bambang.
Pihaknya pun juga akan melakukan pemanggilan ahli dalam kasus ini. Di antaranya, ahli pelayaran dan bangunan kapal.
“Kita juga koordinasikan ke Syahbandar untuk dokumen-dokumennya. Kita kejar ke nakhoda dulu, karena kan untuk tahu kenapa jalan malam terus yang memerintah siapa. Kita masih lidik lah itu,” tutupnya.(*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Ramli