Dua Awak Kapal LCT Rimba Raya yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia 

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dua awak kapal LCT Rimba Raya yang dinyatakan hilang pada Jumat (3/11/2023) lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Pencarian terhadap kedua korban ini dilakukan oleh Tim pencarian terdiri dari Team Rescue Pos SAR Nunukan, Personel TNI AL Nunukan, Satgas Kopaska Karang Baruna, Satgas Marinir Ambalat, Basarnas, dan Polairud Polres Nunukan.

Kepala Basarnas Tarakan, Syahril mengatakan dari upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim gabungan kedua korban akhirnya berhasil temukan.

“Untuk korban Muh Figil Syawal itu ditemukan pada Sabtu (4/11) sekira pukul 14.43 Wita, sementara korban M Dzulkifly ditemukan Ahad (5/11) sekira pukul 12.05 Wita,” kata Syahril kepada benuanta.co.id, Ahad (5/11/2023).

Baca Juga :  Pria di Sebatik Diciduk BNN, Ngaku Pesan Sabu dari Tarakan

Dijelaskannya, untuk korban Figil ditemukan di radius 4,5 NM dari LKP sedangkan korban Dzulkifly ditemukan di radius 2,1 NM ke arah hilir dari LKP.

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL Nunukan Letkol Laut (P) Handoyo mengatakan Personel ikut melaksanakan evakuasi terhadap ABK LCT Rimba Raya yang mengalami musibah tenggelam di perairan Muara Sei Menggaris, Nunukan pada Jumat lalu sekira pukul 22.30 Wita.

“Kita turunkan tim penyelam dari Lanal Nunukan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi kedua korban,” kata Handoyo.

Handoyo menyampaikan, selama pelaksanaan evakuasi dan SAR mengalami kendala dengan konsisi arus yang kencang dan cuaca yang senantiasa berubah-ubah. Namun, berkat kerjasama yang baik dari seluruh Tim gabungan sehingga kedua berhasil ditemukan.

Baca Juga :  Cegah Longsor, Warga Desa Atap Tanam Rumput Vetiver di Pesisir Sungai

Dikatakannya, langkah SAR yang dilakukan oleh prajurit Pangkalan TNI AL Nunukan merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang telah menginstruksikan seluruh jajarannya TNI AL agar selalu siaga dan siap dalam merespon kedaruratan di tengah masyarakat untuk melaksanakan aksi secepatnya.

“Ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang juga menjadi Tugas Pokok kita sebagai TNI,” ungkapnya.

Handoyo juga menghimbau kepada para pengguna laut kedepan agar senantiasa waspada terhadap perubahan meteorologi yang sangat dinamis di wilayah Kabupaten Nunukan serta melengkapi diri dengan alat kelengkapan berlayar agar meminimalisir terjadinya kecelakaan laut seperti ini lagi.

Baca Juga :  Disdikbud Nunukan Lakukan Upaya Peningkatan Bahasa Daerah

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, LCT Rimba Raya tersebut diketahui bermuatan sisa batu dan tanah dengan tujuan dari Nunukan ke Sei Menggaris.

Yang mana, kapal LCT tersebut dikabarkan tenggelam akibat menabrak tunggul kayu di muara sungai Sei Menggaris.

Saat itu, LCT tersebut Person On Board (POB) berisikan 7 orang. Namun, dalam kecelakaan itu hanya 5 orang yang berhasil selamat. Sementara itu, 2 orang yang ditemukan meninggal dunia sebelumnya sempat hilang. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Nicky Saputra 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *