benuanta.co.id, TARAKAN – Puncak Fenomena Gerhana Bulan Sebagian dapat dilihat masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) secara langsung pada Ahad, 29 Oktober 2023.
Fenomena yang terjadi karena posisi bulan, bumi dan matahari sejajar yang sempurna. Sehingga sebagian piringan bulan masuk ke umbra bumi. Alhasil saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut.
Oleh karena itu, tidak semua wilayah di Bumi yang bisa menikmati fenomena ini. Indonesia khususnya Kaltara termasuk wilayah beruntung untuk melihat langsung fenomena tersebut secara langsung.
Berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat Gerhana Bulan Sebagian akan berlangsung dalam 5 fase yaitu, Awal Fase Penumbra (P1), Awal Fase Sebagian (U1), Puncak Gerhana (Puncak), Akhir Fase Sebagian (U4), Akhir Fase Penumbra (P4).
Berikut merupakan jadwal terjadinya Gerhana Bulan Sebagian: P1 akan dimulai pada 18.00 Waktu Universal, 01.00 WIB, 02.00 WITA, 03.00 WIT. U1 akan berlangsung pukul 19.34 Waktu Universal, 02.34 WIB, 03.34 WITA, 04.34 WIT. Puncak dimulai dari jam 20.14 Waktu Universal, 03.14 WIB, 04.14 WITA, 05.14 WIT. U4 pada pukul 20.53 Waktu Universal, 03.53 WIB, 04.53 WITA, 05.53 WIT. P4 akan dimulai pukul 22.28 Waktu Universal, 05.28 WIB, 06.28 WITA, 07.28 WIT.
Berdasarkan waktu tersebut, ini adalah daerah di Indonesia yang dapat menyaksikan fenomena tersebut. P1, U1 dan Puncak dapat disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia, U4 dapat diamanati di seluruh wilayah di Indonesia kecuali Papua bagian Timur dan terakhir P4 hanya bisa dilihat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, sebagai Kalimantan Barat.
Terkait hal tersebut, Kepala BMKG Tarakan, M Sulam Khilmi mengungkapkan fenomena tersebut dapat disaksikan di tempat terbuka dan masyarakat bisa menyiapkan alat bantu seperti teleskop dan kamera dan alat bantu lainnya.
“Kalau di Tarakan paling bagus lihatnya di Taman Berlabuh atau di bangunan tinggi,” ujar khilmi, Selasa (25/10/2023).
Disinggung mengenai pemantauan, ia membeberkan pihaknya tidak melakukan pemantauan karena personil BMKG harus melakukan pemeliharaan alat yang ada di Kaltara. Dengan personil yang kurang pihaknya pun harus membagi waktu untuk melakukan pemeliharaan tersebut sehingga tidak dapat melakukan hal tersebut.
“Sekarang dua orang harus ke Sebatik, Nunukan dalam rangka pemeliharaan alat dan alat-alat kami bertebaran di seluruh Kaltara dan kami kan juga kerjanya 24 jam,” pungkasnya.(*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli