Disdik Tarakan: Bahasa Tidung Masuk Kurikulum Pendidikan Tahun Depan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan berencana terapkan bahasa Tidung dalam kurikulum muatan lokal pada 2024 mendatang agar tidak punah termakan zaman.

Dalam mewujudkan hal tersebut saat ini telah dilakukan tahap penyusunan draft buku bahasa Tidung dan untuk penerapannya, terlebih dahulu akan dilakukan sosialisasi lalu penyesuaian kurikulum muatan lokal dan segera di realisasikan pada tahun yang akan datang.

“Disdik berharap secepatnya dapat diterapkan di tahun ajaran berikutnya di 2024. Itu harapan kita,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Kamal, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga :  Setujui Penambahan PJU di Sekitar Bandara Juwata Tarakan

Ia membeberkan dalam proses menyusun buku pihaknya pun melibatkan berbagai pihak yang tentunya memiliki kemampuan bahasa Tidung yaitu anak daerah, tokoh masyarakat Tidung dan narasumber luar yang tentunya memiliki pengalaman dalam menyusun buku.

Penerapan bahasa Tidung di Kota Tarakan sendiri, sebenarnya sudah dilakukan pada 2022 lalu di tingkat PAUD. Penerapan tersebut dilakukan dengan dengan metode pengenalan beberapa benda menggunakan bahasa Tidung.

Hal ini pun dilakukan sebagai upaya menyelamatkan bahasa daerah khususnya bahas Tidung. Perencanaan ini sebenarnya sudah dimulai pada 2019 lalu namun, sempat terhenti karena beberapa hal. Karena tidak ingin bahasa Tidung lambat laun akan tergerus oleh kemajuan zaman ia pun mengupayakan cara untuk mempertahankan hal tersebut.

Baca Juga :  10 Hari Terakhir Ramadan Raih Malam Lailatul Qadar

Dalam mempertahankan bahasa Tidung di era modern saat ini, timbullah gagasan untuk memasukkan bahasa Tidung asli yang dimuat dalam kurikulum di satuan pendidikan. Menurutnya, cara paling efektif untuk mengenalkan bahasa daerah, salah satunya melalui sekolah.

Kamal pun mengharapkan kerja sama dari stakeholder terkait untuk merealisasikan upaya menyelamatkan bahasa Tidung ini. Stakeholder yang dimaksud ialah tokoh adat, anggota DPR, pemerintah, dan masyarakat umum.

Baca Juga :  Pedagang Kaki Lima Menjamur, Satpol PP Tarakan Ingatkan Penertiban

“Tidak lain tidak bukan harapan kita masyarakat Tarakan paham bahasa daerah. Kalaupun tidak bisa mengeluarkan dengan fasih minimal dia mengerti,” imbuhnya.

“Apakah itu lagu ataupun stand up comedy bahasa Tidung. Sesuai arahan Pak Wali coba terapkan dulu di sekolah,” pungkasnya.(*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *