benuanta.co.id, Berau – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau menyikapi Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Bupati Berau terkait aktivitas pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengungkapkan semestinya Pemkab Berau melakukan evaluasi terhadap para pemilik SPBU, Jobber Pertamina hingga pelaku usaha BBM. Menurutnya, hal tersebut dinilai penting dilakukan guna mencari tahu inti dari permasalahan yang terjadi berkaitan dengan BBM di Kabupaten Berau saat ini.
“Mestinya Kabag Ekonomi Pemkab Berau turun ke lapangan untuk melakukan sidak pada Jobber Pertamina yang ada di Samburakat. Bahkan saya pernah melakukan sidak namun dianggap sepeleh, padahal sangat berdampak sekarang,” ujarnya.
Ia menilai Pemkab Berau seharusnya melakukan kajian terkait jumlah penduduk, jumlah kendaraan roda dua, roda empat hingga kebutuhan BBM di sektor pertanian dan perikanan.
“Supaya apa, supaya dapat diketahui berapa jumlah kebutuhan BBM di Bumi Batiwakkal saat ini,” sebutnya.
Karena jumlah SPBU yang ada di Kabupaten Berau, dikatakan Madri sebanyak 14 SPBU. Namun kuota yang didapatkan Berau jauh lebih sedikit daripada di Kabupaten Bulungan yang hanya ada 4 SPBU.
“Jumlah SPBU kita lebih banyak daripada di Bulungan, tapi kok realisasi BBM justru lebih banyak di Bulungan dari pada Berau. Itu yang harus diwaspadai dan dipertanyakan. Pemkab juga harusnya mengkaji berapa jumlah penambahan kendaraan roda dua maupun roda empat setiap tahunnya,” ucapnya.
Selain itu, Madri juga menyinggung terkait pengetab yang dilarang menjual eceran. Padahal, menurutnya para pengetab yang menjual BBM eceran justru sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan BBM selama 24 jam.
“Sebab di Kabupaten Berau tidak ada SPBU yang buka 24 jam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apa yang mau dijual selama 24 jam itu kalau jatahnya saja masih kurang. Ke mana mereka mencari kalau bukan di eceran yang dijual oleh para pengetab ini harusnya pengetab diberikan solusi, bukan justru dilarang,” bebernya.
Untuk itu, Madri berharap Pemkab Berau dapat memberikan solusi dan mengevaluasi yang terjadi saat ini.
“Kami juga berharap dapat diundang duduk bersama dengan para stakeholder terkait guna membahas hal tersebut lebih dalam. Ajak semua pelaku usaha SPBU, pengetab, dinas perizinan, dan lain-lain yang terkait kuota BBM kita saat ini,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Nicky Saputra